Program Jalan Daerah Perlu Dievaluasi

Program Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi solusi berkelanjutan dalam memperbaiki konektivitas daerah.
IJD juga diharapkan dapat mengurangi disparitas wilayah, dan mewujudkan keadilan sosial melalui pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkesinambungan.
Harapan tersebut tersampaikan dalam diskusi dan peluncuran buku berjudul "Jalan Keadilan Sosial untuk Indonesia," yang ditulis oleh wartawan senior Pepih Nugraha, di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Pepih mengatakan, buku yang diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur ini, sebagai tonggak sejarah yang mengabadikan terobosan pemerintah dalam memperbaiki konektivitas daerah.
“Buku ini terdiri dari tiga jilid yang menggambarkan bagaimana IJD menjadi instrumen penting untuk menghadirkan keadilan sosial melalui pembangunan infrastruktur yang merata,” ujar Pepih.
Ahmad Zainuddin, Perencana Ahli Madya Koordinator Bidang Jalan dan Udara Bappenas, yang hadir sebagai salah satu pembicara juga menekankan pentingnya evaluasi pelaksanaan IJD 2023 agar keberlanjutannya lebih tepat sasaran.
Ia menyoroti perlunya pemilihan lokasi yang menghasilkan nilai manfaat tinggi agar anggaran yang terbatas bisa dimaksimalkan.
“Evaluasi dilakukan bersama Kementerian PU, agar pemilihan lokasi tidak hanya berdasarkan kesiapan, tetapi juga memperhitungkan jumlah pengguna jalan,” kata Zainuddin.
Menanggapi hal ini, Ahnes Intan, Kepala Subdirektorat Jalan Daerah Ditjen Bina Marga Kementerian PU, sepakat bahwa pendekatan program lebih ideal untuk IJD ke depan.
Meski demikian, tantangan keterbatasan anggaran dan waktu kontrak kerap menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek.
“Kami berharap dengan pendekatan kontrak tahun jamak, proyek bisa dikerjakan dengan kualitas lebih baik dan tidak mangkrak,” ungkap Ahnes.
Sementara pengamat kebijakan publik Tulus Abadi menekankan pentingnya konektivitas jalan daerah ke jalan tol agar manfaat pembangunan lebih dirasakan masyarakat secara luas.
Menurut Tulus, kepincangan sangat terasa ketika menggunakan jalan tol yang mulus dan lebar, lalu keluar tol dan masuk ke jalan daerah yang kebanyakan masih sempit dengan kerusakan yang sering terjadi.
“Jadi penting untuk membangun jalan daerah yang sinergi dengan jalan tol,” ujarnya.
Buku ini diharapkan menjadi monumen penting yang mendokumentasikan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas jalan daerah demi pemerataan pembangunan.
Pemimpin Umum dan Direktur Utama PT LMI, Paul Ames Halomoan Siahaan, menegaskan bahwa penerbitan buku ini sejalan dengan visi Lintas untuk memperkaya literasi infrastruktur dan transportasi di Indonesia.
“Kami berharap buku ini dapat menjadi referensi penting bagi para pemangku kebijakan, akademisi, dan masyarakat luas,” ujar Paul. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved