Tuntutan Adili Jokowi Bisa Meluas Bila Tak Direspons Polisi

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, mengatakan, tuntutan adili Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dari berbagai kalangan masyarakat
harus direspons cepat oleh aparat kepolisian. Sebab, kata Jamiluddin, gerakan rakyat tersebut bisa meluas jika dicuekin.
“Demo serupa tampaknya akan terus merambat ke daerah lain. Ekskalasinya diperkirakan akan terus membesar menjadi tuntutan senada dari Sabang hingga Merauke. Hal itu diperkirakan akan terjadi bila polisi terus mengabaikan tuntutan para pendemo,” kata Jamiluddin Ritonga, Senin (10/2/20250).
Jamiluddin mendorong polisi agar cepat tanggap atas tuntutan para pendemo tersebut.
Setidaknya Polisi harus merespons tuntutan rakyat untuk mengadili secara bijak dan adil agar berbagai elemen masyarakat itu tidak merasa aspirasinya diabaikan.
“Sebab, kalau terus diabaikan, bisa saja rakyat dengan caranya sendiri akan menghukum Jokowi,” kata Jamiluddin.
Sebelumnya, Jumat (7/2/2025), aksi unjuk rasa mengadili Jokowi dan keluarga dilakukan serentak. Massa mengatasnamakan Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) menggelar aksi di Polda Metro Jaya.
Massa berjumlah sedikitnya 500 orang, ARM menuntut Polda Metro Jaya mengusut sejumlah pelanggaran hukum yang terjadi di era pemerintahan Jokowi, termasuk kasus dugaan korupsi keluarganya.
Selain di Jakarta, pakai demo juga dilakukan elemen masyarakat di markas polisi daerah lain. Di Jawa Barat, Polda Jabar didemo ratusan orang mengatasnamakan Masyarakat Tertindas Barat (Martin).
Mereka membentangkan sejumlah spanduk, di antaranya bertuliskan, "Tangkap Jokowi" dan "adili Jokowi".
Spanduk-spanduk "tangkap dan adili Jokowi" dibentangkan massa yang mayoritas emak-emak di tengah jalan hingga menutup separuh Jalan Soekarno-Hatta, tepat depan Mapolda Jabar.
Di Jawa Timur, tuntutan adili Jokowi juga digaungkan elemen mengatasnamakan Gerakan Arek Suroboyo di depan Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Mereka menuntut pengusutan tuntas dugaan kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang diduga melibatkan Joko Widodo dan keluarganya.
"Teman-teman, saudara-saudara. masyarakat ini kelaparan, tetapi mereka yang berkuasa malah merongrong dan merusak tatanan," kata Koordinator Aksi, Yusak, saat berorasi.
Aksi yang sama juga digelar di depan Polresta Malang Kota. Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Arek Ngalam (Aman) itu menuntut penegakan hukum tegas dalam mengadili Jokowi disertai berbagai spanduk bertuliskan "Adili Jokowi".
Bahkan demo "Adili Jokowi" tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga merembes hingga ke Pulau Sumatera.
Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumatera Utara berkumpul menggelar demo di Polda Sumut.
Sama seperti di daerah lain, mereka juga menuntut kepolisian segera menangkap dan mengadili Jokowi atas berbagai dugaan korupsi mantan kepala negara dua periode itu.
"Tangkap dan adili Joko Widodo," teriak massa sembari membentangkan spanduk bernada serupa. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved