Rocky Gerung: Sikap Putra Mahkota Keraton Solo Bentuk Kemarahan

Kritikus Politik Rocky Gerung mengaku dirinya salutnya terhadap kepedulian putra mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro, pada kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.
“Karena kita tahu bahwa politik Jawa itu juga sangat kuat untuk olah roso (rasa) dan kemungkinan akan terbit sebagian sikap resmi yang menunjukkan bahwa ada hal yang buruk di peradaban politik kita,” kata Rocky Gerung dikutip dalam kanal Youtube pribadinya, Minggu (2/3/2025) malam.
Sebelumnya, viral beredar di media sosial (medsos) pernyataan putra mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro, yang berisi penyesalan Keraton Solo telah bergabung ke Republik Indonesia.
Namun belakangan pihak Keraton Solo menjelaskan, pernyataan tersebut merupakan kritik terhadap pemerintahan Indonesia saat ini, Keraton Solo juga dipastikan tetap setia kepada merah putih.
"Dilihat kata-kata itu 'Nyesel Keraton Gabung Republik', ini adalah ungkapan satire sebagai anak bangsa. Saya pastikan kami di Keraton Solo merah putih, kami pastikan itu," jelas perwakilan Keraton Solo, KPA H Dany Nur Adiningrat, dikutip Senin (3/3/2025).
Menurut Rocky Gerung, sikap putra mahkota Keraton Solo itu menunjukkan kecintaan yang besar terhadap bangsa Indonesia.
“Itu menunjukkan sikap kebudayaan yang tidak mengendati Indonesia dipermainkan terus oleh sebagian orang atau sekecil kelompok yang sekarang kita sebut sebagai oligarki,” jelas Rocky Gerung.
Menurut Rocky, pernyataan viral pytra mahkota Keraton Solo itu akan berdampak pada tingkat kesadaran masyarakat Indonesia yang lebih luas terhadap kondisi yang terjadi.
“Pasti ketika dia viral, maka orang berupaya untuk melihat impact-nya pada kekuasaan hari ini. Apa pun satu gejala kebudayaan itu, dia bisa menimbulkan positif atau negatif impression. Jelas ini adalah kesan negatif di dalam bagian politik, itu artinya ada kemerosotan legitimasi bagai kepemimpinan Prabowo,” sebut Rocky.
Rocky menyebut ungkapan tersebut adalah sebuah endapan kegelisahan, endapan kemarahan, bahkan satu sikap yang sudah final bahwa Jokowi harus diadili.
"Itu kita mau cicil sebetulnya reaksi-reaksi kebudayaan ini supaya Presiden Prabowo mengerti bahwa rakyat menghendaki sesuatu untuk dibersihkan, itu dasarnya,” pungkas Rocky Gerung. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved