
- Pengakuan Gayus, Pojokkan Satgas PMH
- Ada Pihak Ingin Selundupkan Gayus Keluar Negeri
- Vonislah Gayus Seadil-adilnya
Baca Juga
Setidaknya, itulah kecurigaan yang disampaikan oleh Ketua Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein tentang sosk pengusaha HS. “Logikanya begitu. Karena kalau enggak ada hubungan, ngapain ngongkosi," ujar Yunus di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/01).
Yunus mengaku sudah diberitahu oleh Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo tentang identitas HS. Akan tetapi, PPATK masih melakukan penelusuran terkait aliran uang dari pengusaha tersebut. “Baru informal saja. Belum ada info spesifik, karena orang itu banyak sama," ujar dia.
Seperti diketahui, Kapolri pernah menyebut bahwa HS membiayai Gayus untuk membuat paspor palsu atas nama Sony Laksono. Keterangan yang disampaikan Kapolri itu, berdasarkan pengakuan dari Gayus sendiri. “Kalau dari pengakuan Gayus, untuk membiayai paspor Gayus ke luar negeri," ujar Timur.
Seperti diketahui, polisi menyebut Gayus mengeluarkan uang sebesar US$100 ribu atau sekitar Rp900 juta untuk sebuah paspor atas nama Sony Laksono. Paspor itu dibuat oleh sindikat yang jaringannya kini tengah diburu polisi.
Polri sudah menahan beberapa pelaku terkait paspor tersebut. Sedangkan seorang anggotanya yang John Jerome kini masih berstatus buronan. Pria berkebangsaan Amerika Serikat ini, diduga bersembunyi di salah satu negara di Asia.
Timur menjelaskan, untuk pengusaha HS ini, Polri sudah menyerahkan data-data pengusaha itu pada Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). "Saya rasa itu sudah disampaikan ke PPATK," ucap dia.
Informasi yang beredar, HS sudah diperiksa Mabes Polri pada pekan lalu. Disebut-sebut dia membiayai hidup Gayus dan keluarganya selama Gayus ditahan, sebagai balas jasa pada Gayus.
- Nusron Janji Ubah Citra OKP Politik Ansor
- Paspor Palsu Gayus, 6 Pejabat Imigrasi Nonaktif
- Sidang Haposan: JPU Dituding Tak Jujur