PM Kanada Kecam Trump Berniat Acak-acak Ekonomi Kanada

Usai ribut dengan Presiden Ukraina Zelensky, kini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ribut dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudea.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengecam keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang menerapkan tarif sebesar 25% terhadap Kanada.
Kecaman Trudeau itu dilontarkan dalam konferensi pers yang digelar beberapa jam setelah kebijakan tarif terhadap Kanada dilakukan oleh Trump.
Trudeau menegaskan Kanada akan membalas dengan tarif serupa terhadap impor AS senilai 30 miliar dolar Kanada. Bahkan Trudeau dan siap menargetkan tambahan 125 miliar dolar Kanada dalam 3 minggu ke depan.
“Sama sekali tidak ada pembenaran atau kebutuhan apa pun untuk tarif ini. Orang Kanada bersikap masuk akal dan kami sopan, tetapi kami tidak akan mundur dari pertarungan, tidak ketika negara kami dan kesejahteraan setiap orang di dalamnya dipertaruhkan,” kata Trudeau dengan nada tegas dimuat AFP, Rabu (5/3/2025).
Kebijakan yang diambil Trump ini memicu ketegangan dalam hubungan perdagangan antara kedua negara (AS vs Kanada). Padahal selama ini mereka terikat dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
Trudeau menyatakan, kebijakan tarif Trump bisa menghancurkan ekonomi Kanada, yang sangat bergantung pada perdagangan dengan AS.
Menanggapi akan adanya tarif balasan dari Kanada, Trump balas memperingatkan Trudeau bahwa AS juga akan memberlakukan tarif timbal balik dengan skala yang sama.
Trump berdalih langkahnya diambil karena kegagalan Kanada dalam menekan aliran opioid fentanil dan bahan kimia prekursornya ke AS.
Namun tuduhan Trump itu dibantah dengan tegas oleh Trudeau.
“Sama sekali tidak masuk akal, sama sekali tidak dapat dibenarkan, sama sekali salah," kata Trudeau dengan sewot.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Trump dan Trudeau memang tegang. Bahkan, Trump pernah berbicara dengan nada meremehkan negara Kanada.
Trump menyebut bahwa Kanada akan menjadi negara bagian AS ke-51 dan menyebut Trudeau sebagai “gubernur”.
Kalangan Ekonom memperingatkan bahwa Kanada berisiko jatuh ke dalam resesi jika tarif ini tidak segera dicabut.
Kondisi saat ini 75% ekspor Kanada mengalir ke AS. Sehingga tarif baru ini bisa menghantam industri manufaktur dan pertanian Kanada.
Di sisi lain, Pemerintah Kanada berjanji untuk memberikan bantuan bagi pekerja dan bisnis yang terdampak.
Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc, mengatakan, pemerintah segera mengumumkan paket dukungan ekonomi untuk mengurangi dampak tarif AS.
Provinsi Quebec dan Ontario yang merupakan dua provinsi terbesar di Kanada, saat ini sudah mengambil langkah balasan dengan menarik alkohol AS dari toko-toko minuman keras mereka.
Pemimpin Ontario, Doug Ford, bahkan mengancam akan mengenakan biaya tambahan sebesar 25% pada ekspor listrik ke New York, Michigan, dan Minnesota. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved