Pementasan Teater "Wawancara dengan Mulyono" Batal Digelar

Pementasan kelompok Teater Payung Hitam yang berjudul 'Wawancara dengan Mulyono' di Studio Teater Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, batal digelar.
Pintu lokasi acara digembok, padahal rencananya pertunjukan itu berlangsung pada Sabtu (15/2/2025) dan Minggu (16/2/2025) mulai pukul 20.00 WIB.
Warganet pun ramai membahas pembatalan pementasan tersebut.
Akun X @MurtadhaOne1 yang dikutip Senin (17/2/2025) menulis, "Lagi!! Pembredelan Karya Seni".
"Ini penggembokan kedua setelah pameran lukisan Pak Yos," tulis dia lagi.
Akun @kenhas03 ikut mengomentari dengan menilai pembatalan tersebut seperti zaman Orde Baru. "Mirip-mirip Orba ya," tulisnya.
Kemudian pemilik akun @Dayak2018 menduga pelaku penggembokan berasal dari Partai Cokelat alias Parcok. "Yang gembok pasti pasrcok," tulis dia.
Diketahui, Mulyono merupakan nama kecil Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, Galeri Nasional Indonesia membatalkan pameran tunggal perupa senior Yogyakarta, Yos Suprapto, bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Gedung A Galeri Nasional beberapa menit sebelum pembukaan pada Kamis malam, 19 Desember 2024.
Pada hari pembukaan pameran, terlihat pintu kaca digembok dan lampu dimatikan.
Semula pameran yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu tersebut rencananya akan berlangsung selama 20 Desember 2024-19 Januari 2025.
Alasan pameran tunggal Yos Suprapto batal digelar adalah karena Suwarno merupakan kurator dari Galeri Nasional tidak meloloskan 5 dari 30 lukisan Yos karena dianggap terlalu vulgar dan tak berkaitan dengan tema pameran tentang kedaulatan pangan.
Ada pun, 5 lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia dan banyak kalangan menyebut beberapa gambar dalam lukisan mirip wajah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Terdapat lukisan menunjukkan gambar seorang raja yang mirip dengan Jokowi sedang menginjak orang atau dinilai sebagai rakyat.
Ada juga lukisan yang menggambarkan sosok petani yang sedang memberi makan konglomerat. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved