Ketua KNPI Desak Kejagung Tetapkan Riza Chalid Jadi Tersangka

Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menyikat habis para mafia migas yang merugikan negara.
Desakan ini mengemuka usai penetapan tersangka Muhammad Kerry Adrianto Riza yang merupakan putra kandung Riza Chalid, si raja minyak Indonesia.
Ada pun sosok Riza Chalid disebut-sebut sangat kontroversi dalam berbagai kasus migas di Indonesia. Namun selama ini dirinya seakan tak pernah tersentuh hukum.
Untuk itu, Haris mendesak Kejagung untuk segera menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka.
"Sebelumnya, Riza Chalid tersangkut dalam berbagai dugaan kasus mafia migas, termasuk skandal Petral pada tahun 2014 dan juga terungkap dalam rekaman kontroversial bersama pejabat negara beberapa tahun lalu. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa praktik mafia migas sangat merajalela dan merusak perekonomian nasional," kata Haris Pratama dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025) malam.
Haris mengatakan, pengungkapan kasus ini tidak boleh berhenti pada penetapan tersangka Muhammad Kerry Adrianto Riza saja, melainkan juga harus mengusut aktor kakap di belakangnya.
Menurut Haris, dugaan keterlibatan Riza Chalid dalam kasus ini semakin mencuat, mengingat pola permainan yang sama seperti kasus-kasus sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan terkaitnya diduga menjadi perantara dalam tata kelola minyak mentah yang penuh manipulasi.
"Tidak bisa menutup mata bahwa skandal seperti ini terus berulang, dan tokoh-tokoh yang sama kembali muncul. Ini menunjukkan ada sistem yang korup dan harus dibongkar sampai ke akar," kata Haris.
Haris juga meminta Presiden Prabowo untuk turun tangan dan memastikan bahwa pemberantasan mafia migas dilakukan tanpa pandang bulu.
Presiden Prabowo harus memastikan bahwa tidak ada intervensi politik dalam penanganan kasus ini. Jangan sampai ada kesan ada oknum yang kebal hukum.
"Kami tidak akan berhenti mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini. Rakyat berhak tahu siapa saja yang bermain di balik skandal besar ini," pungkas Haris. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved