Airlangga Hartarto diisukan mundur dari jabatannya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Kabinet Merah Putih.

Saat ditanya wartawan soal isu tersebut, Airlangga menanggapi santai. 

"Belum dengar," kata Airlangga Hartarto sambil berjalan menuju mobil di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/3/2025) malam.

Kemudian saat ditanya soal pertemuan empat mata dengan Presiden Prabowo Subianto, Airlangga juga menjawab hal yang sama.  "Itu belum dengar," ujar Airlangga singkat.

Sebelumnya beredar di kalangan terbatas sebuah dokumen bertajuk “Reformasi Weekly Review” tertanggal 10 Maret 2025.

Dokumen itu mengungkap rencana reshuffle di Kabinet Merah Putih yang segera terjadi dalam 3-4 pekan mendatang.

Disebutkan, perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto juga terjadi pada tim di bidang ekonomi, dengan tujuh nama menteri yang akan direshuffle.

Isunya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kemungkinan akan digantikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK). 

Selanjutnya, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim kemungkinan akan menggantikan AGK sebagai Menteri Perindustrian. 

Kemudian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) dikabarkan akan meninggalkan jabatannya. Kementerian Keuangan nantinya akan dipecah menjadi dua bagian. Yakni Kementerian Keuangan dan Badan Pendapatan Nasional. 

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono kemungkinan akan menjadi Menteri Keuangan. Sedangkan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu kemungkinan akan menjadi Kepala Badan Pendapatan Nasional yang baru. 

Sementara itu, Menteri Koperasi Arie Budi Setiadi kabarnya juga akan mundur akibat skandal perjudian online di Kementerian Komunikasi yang dia pimpin tahun 2024 lalu. 

Nama Meutya Hafid juga mungkin kehilangan jabatannya sebagai Menteri Komunikasi saat ini karena dianggap tidak mampu meredam konflik di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang kepemimpinannya terpecah, serta terkait kasus impor gula yang menyeret suaminya (bersama mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong). []