Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) lalu diduga menganggu ketenangan Jokowi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu. Melalui keterangan tertulisnya, Tom menyampaikan analisanya tersebut. 

"Batin Jokowi sangat terganggu melihat pertemuan Prabowo-Megawati yang sangat harmonis," kata Tom, Kamis (10/4/2025).

Belajar dari pengalaman presiden sebelumnya, seperti Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Tom, akhirnya Jokowi mencari formula, seperti politik dompleng cucu hingga politik sundul anak.

"Tujuannya agar tidak tersandung kasus setelah tidak menjabat sebagai presiden," kata Tom.

Meski demikian, lanjut Tom, usaha yang dilakukan Jokowi dengan kelompoknya tidak akan mampu untuk meredam kekuatan lawan. Apalagi dengan terjadinya pertemuan antara Prabowo dan Megawati. 

"Akhirnya Jokowi menggunakan politik sapu jagat. Terpenting adalah menyelamatkan diri, keluarga dan kelompoknya," kata Tom. []