Pegiat media sosial (medsos) yang dulu sangat dikenal sebagai die hard buzzer semasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) Permadi Arya (Abu Janda) menjadi perbincangan warganet karena ditunjuk sebagai komisaris di PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO). 

Nama Permadi Arya menduduki lima besar trending X Indonesia, Senin (7/4/2025) dini hari, dengan jumlah cuitan lebih dari 2.400 tweet.

Warganet banyak yang mengucapkan selamat atas ditunjuknya Permadi Arya sebagai komisaris di PT Jasamarga Tollroad Operator.

"Selamat Permadi Arya jadi Komisaris Jasamarga," tulis @mahfud***

"selamat atas terpillihnya bapak permadi arya #PermadiKomisarisBUMN," sambung @Gyabn***

"Selamat yang setinggi-tingginya kepada Bapak Permadi Arya atas amanah baru sebagai Komisaris PT. Jasamarga Tollroad Operation. Dedikasi dan kerja keras Bapak selama ini telah berbuah manis. Selamat bertugas dengan penuh tanggung jawab! #amanaharya," kata @v12**

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO). 

Selama ini Buzzer yang bernama lengkap Permadi Arya ini dikenal sebagai die hard Jokowi namun akhirnya dia kecewa dengan Jokowi karena tidak dibela saat tersandung kasus penistaan agama. Justru yang membelanya adalah politisi Gerindra.

Bahkan menjelang Jokowi lengser, Permadi Arya disebut bergerak merayu para buzzer lainnya untuk berhenti mendukung Jokowi.

Hal ini diungkap seorang buzzer loyalis Jokowi, Aoki Vera Kurniawati. 

Aoki Vera mengungkapkan dirinya pernah ditawari sejumlah uang dan jabatan agar berhenti membela Jokowi. Meski begitu Aoki mengaku menolak untuk tawaran tersebut.

Menurut Aoki Vera, kejadian tersebut berlangsung pada Mei tahun 2022 silam. Waktu itu, Abu Janda mengajak Vera untuk berhenti mendukung Jokowi. Dia bilang pada waktu itu, 'Ver, ngapain sih lu masih belain Jokowi? Orang udah pada capek belain Jokowi, nggak ada yang mau, nggak dapet apa-apa, udah pada capek buat NKRI'," katanya dikutip melalui akun TikTok @indonesia.emas8, Jumat (22/9/2023) lalu.

Aoki Vera mengatakan, Permadi mengaku dirinya lelah mendukung Jokowi karena tidak mendapatkan apa pun. 

Permadi mengaku sakit hati sebab dulu saat kasus penistaan agama yang menimpa dirinya, tidak ada dari pihak Jokowi yang membelanya. "Dia sakit hati karena waktu kena kasus penistaan agama nggak dibelain sama pihaknya Jokowi, yang bela dia dari Partai Gerindra," pungkas Aoki Vera. []