Mudik menggunakan bus jadi salah satu pilihan transportasi umum untuk pulang ke kampung halaman. Tapi harga tiket bus ternyata melambung hingga 300%.

Kenaikan harga yang tak wajar itu dikeluhkan oleh Rita, salah seorang pemudik yang akan pulang kampung ke Magelang. 

Rita (30 tahun), naik melalui Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Kamis (27/3/2025).

Rita mengungkapkan, mudik yang dilakukannya kali ini terbilang mendadak, karena dirinya tidak memesan tiket bus sejak jauh-jauh hari. 

"Baru kemarin saya pesan online (tiket busnya). Tapi harganya lumayan (tinggi)," ujar Rita, dikutip Jumat (28/3/2025).

Dia mengaku, tiket yang dia dapat dibanderol hingga Rp700 ribu atau lebih tinggi berkali-kali lipat dibanding massa di luar mudik. 

"Harganya naik hingga 300 persen, biasanya cuma Rp200 ribuan," ujarnya. 

Namun Rita tak menyebutkan nama PO Bus yang dia maksud. 

Sejak H-7 Lebaran, seluruh harga tiket kendaraan sudah terkena biaya Tuslah. Biasanya harga tiket mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dari harga biasanya. Namun yang dialami Rita mencapai tiga kali lipat. 

Menurut Rita seharusnya kenaikan harga tersebut bisa dikendalikan oleh pemerintah. 

"Di mana-mana seperti ini harusnya pemerintah hadir," ujarnya. 

Bengkaknya biaya tiket berdampak pada anggaran yang harus dia siapkan untuk biaya mudik. 

"Ya minimal saya harus nyiapin Rp1 juta buat ongkos mudik. Itu belum sama ongkos balik lagi ke Jakarta nanti," pungkasnya. []