Ternyata media sosial membuat otak manusia semakin bodoh. Sebab paparan berlebihan terhadap media visual diduga menjadi salah satu faktor menurunnya kemampuan intelektual manusia, termasuk penalaran dan pemecahan masalah, dalam dekade terakhir.

Berdasarkan hasil tes Programme for International Student Assessment (PISA) baru-baru ini menunjukkan, kecerdasan manusia mencapai puncaknya pada awal 2010-an dan menurun sejak saat itu.

Hasil tes itu mengungkap adanya perubahan cara manusia mengonsumsi informasi. Dari semula membaca teks panjang ke konten visual yang cepat di media sosial. Kondisi ini telah mempengaruhi rentang perhatian, memori, dan kemampuan pengaturan diri. 

"Paparan konten yang sering berubah dan tidak terbatas di media sosial dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif," sebut hasil tes tersebut, seperti dikutip dari Financial Times, Kamis (18/3/2025).

Di sisi lain, penggunaan AI generatif dipercaya dapat memengaruhi kemampuan berpikir kritis manusia. 

Penelitian yang dilakukan Microsoft dan Universitas Carnegie Mellon menunjukkan bahwa apabila manusia mengandalkan AI untuk berpikir maka dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif yang seharusnya dipertahankan.

Kondisi yang terjadi saat ini, perusahaan dan pemerintah telah menginvestasikan miliaran dolar dalam penelitian AI. Yakni, dengan fokus pada pembelajaran mesin, pemrosesan bahasa alami, dan otomatisasi. 

Model-model AI canggih seperti ChatGPT dan Gemini telah diperkenalkan, yang mampu melakukan tugas kognitif kompleks. 

Bahkan, Beberapa ahli telah memprediksi bahwa AI dapat melampaui kecerdasan manusia dalam 3 tahun ke depan. []