Soal Ijazah, Publik Hanya Butuh Kejujuran Jokowi

Rocky Gerung menanggapi langkah Jokowi yang akan melaporkan sejumlah pihak ke polisi karena dinilai menyebarkan informasi palsu terkait keabsahan ijazahnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rocky Gerung menilai langkah Jokowi tersebut sebagai bentuk kekeliruan dalam memahami inti persoalan. Bagi Rocky, yang sedang dipertanyakan bukan sekadar legalitas dokumen, melainkan legitimasi moral di balik pencalonan presiden.
“Mencurigai itu adalah cara pertama untuk memperoleh kejujuran dan kebenaran,” ujar Rocky lewat kanal YouTubenya, dikutip Kamis (24/4/2025).
Rocky menegaskan, langkah sejumlah orang yang terus mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi adalah bentuk kontrol warga terhadap pejabat publik yang mereka pilih. Jadi bukan bentuk penghinaan terhadap pribadi Jokowi.
Menurut Rocky, hubungan antara warga negara dan kepala negara didasarkan pada legitimasi. Legalitas bisa diberikan secara administratif, namun tanpa legitimasi, kepercayaan publik bisa runtuh.
“Ketika presiden ditanya oleh orang yang memilihnya, maka presiden harus menjawab. Bukan membawa pertanyaan itu ke pengadilan,” ujarnya.
Rocky juga menyoroti bahwa ijazah yang digunakan Jokowi untuk memenuhi syarat administratif pencalonan presiden adalah dokumen publik, yang wajar jika ditelusuri keabsahannya.
Dosen ilmu filsafat itu juga mempertanyakan mengapa tidak ada transparansi penuh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pihak terkait tentang dokumen itu.
“Jadi bukan publik ingin mencela Presiden Jokowi secara individual tetapi publik ingin ada kejujuran karena itu informasi mesti diberikan," ujarnya. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved