Rismon Tetap Tuntut Jokowi Perlihatkan Ijazah Asli

Alumni Fakultas Teknologi Universitas Gajah Mada (UGM) Rismon Hasiholan Sianipar, kembali menantang Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, untuk membuktikan keaslian ijazahnya di pengadilan.
"Pak Jokowi, jujur lah, jangan berkelit. Saya ingatkan, jujur itu enak tidurnya. Kenapa ijazahnya tidak mau ditunjukkan? Anda 10 tahun jadi presiden, tapi mungkin satu-satunya di dunia yang tidak berani menunjukkan ijazahnya ke publik," ujar Rismon lewat kanal YouTube miliknya, Minggu (30/3/2025).
Meski pihak UGM sudah memberikan klarifikasi dan memastikan keaslian ijazah Jokowi, namun sepertinya Rismon tetap tak mempercayai penjelasan tersebut.
Mantan dosen Universitas Mataram itu secara terbuka menuding Jokowi yang hingga kini belum pernah menunjukkan secara langsung dokumen akademiknya kepada publik.
Rismon menegaskan bahwa keengganan Jokowi untuk menunjukkan ijazah aslinya sebagai sikap pengecut dan hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.
"Kalau memang benar, kenapa harus menghindar? Silakan buktikan keaslian ijazah Anda. Uji tinta, uji karbon, atau uji teknologi lainnya. Itu kan gampang," kata Rismon.
Menurutnya, publik berhak mengetahui keabsahan ijazah seorang presiden yang telah menerima gaji dan fasilitas negara, termasuk pensiun sebesar Rp30 juta per bulan serta berbagai tunjangan lainnya.
Lebih jauh, Rismon juga menantang Jokowi untuk membuktikan bahwa memang benar-benar mengikuti rangkaian perkuliahan, termasuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta ujian skripsi. Ia meminta Jokowi untuk menyebutkan siapa dosen pengujinya dan apa isi skripsinya.
"Kalau Anda memang serius, tuntut saya! Kita uji semua, dan Anda pun dihadirkan di sidang," ujarnya.
Sebelumnya, pihak UGM sudah bersuara terkait polemik ijazah palsu Jokowi. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan yang disampaikan Rismon.
Apalagi mantan dosen ini merupakan alumnus dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3) di Kampus UGM. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved