Pengamat: Harusnya Jokowi Mengaku Lulusan UGD, Bukan UGM

Kasus keaslian ijazah dan skripsi Jokowi yang masih menjadi polemic dianggap telah mencoreng nama baik UGM sebagai salah satu perguruan tinggi tertua dan paling dihormati di Indonesia.
Kondisi yang sama juga terjadi dengan kasus disertasi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia yang telah diputus melanggar etik akademik.
Pengamat politik Selamat Ginting mengatakan, soal keabsahan ijazah Jokowi sebenarnya bukan isu baru. Ginting mengurai, isu keaslian ijazah Jokowi sudah mencuat sejak 2014 saat pertama kali mendaftarkan diri sebagai calon presiden.
“Dalam beberapa bulan ini UI hancur oleh kasus Bahlil Lahadalia, lalu sekarang UGM hancur juga dalam kasus Jokowi," ujar Selamat Ginting dikutip dari sebuah podcast di YouTube, Rabu (16/4/2025).
"Itu membuat penggugat ijazah Jokowi Bambang Tri harus divonis penjara 6 tahun. Tapi itu yang membuka tabir bahwa kemungkinan atau patut diduga ijazah Jokowi itu palsu," ujarnya.
Ia lantas menyinggung gerakan "Geruduk UGM" yang dilakukan ratusan orang dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) pada Selasa (15/4/2025). Gerakan ini dinilai sebagai simbol kekecewaan masyarakat atas dugaan penyimpangan dalam dunia akademik.
Kampus sebagai pusat intelektualitas, kata dia, seharusnya tetap memegang teguh integritas dan transparansi.
"Kesalahan Jokowi adalah mengaku dia lulusan UGM, coba kalau dia mengaku lulusan UGD," seloroh Ginting. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved