Pendapatan PKL Anjlok, Pemudik Turun 24%, Jadi Warning

Asosiasi pedagang kaki lima (PKL) mengungkapkan kondisi perekonomian masyarakat mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Kondisi ini jadi warning lampu kuning kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tentang kondisi ekonomi saat ini.
"Kondisi nyata yang dialami para PKL pada momen liburan Idulfitri 1446 Hijriah merupakan dampak dari penurunan jumlah pemudik pada tahun ini," kata Ketua Umum Asosiasi PKL, Ali Mahsun, dikutip Rabu (3/4/2025).
Menurut Ali, Kementerian Perhubungan (Kemehub) juga mengakui jumlah pemudik Lebaran 2025 sebanyak 146,48 juta. Artinya turun 24% dari 2024 sebanyak 193,6 juta pemudik.
Padahal, Pemerintahan Presiden Prabowo telah melakukan berbagai upaya dalam membantu perekonomian masyarakat melalui program subsidi, bansos, hingga memberikan diskon tiket pesawat, tiket kereta api maupun memberikan bantuan bus gratis.
"Kenapa terjadi penurunan jumlah pemudik? Kenyataan ini harus jadi warning bagi pemerintah, bahwa perekonomian masyarakat sedang tidak baik-baik saja," ungkap Ali.
Menurut Ali Mahsun, salah satu faktor yang jadi penyebab penurunan adalah perputaran ekonomi rakyat melalui UMKM makin lesu akibat daya beli rakyat makin menurun.
"Lebih dari 9,8 juta kelas menengah jatuh miskin sehingga mereka mengencangkan ikat pinggang di tengah beratnya beban hidup," kata Ali Mahsun yang juga menjabat Sekretaris Lembaga Sosial Mabarot PBNU periode 2000-2005 dan mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998 tersebut.
Ali mengatakan, terjadi gelombang PHK menjelang Lebaran, mengakibatkan melonjaknya jumlah pengangguran dan sebagian pelaku UMKM memilih tidak mudik daripada kehabisan modal usaha usai Lebaran.
"Program subsidi, bansos, dan diskon tiket belum mampu mendongkrak jumlah pemudik dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Ali Mahsun. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved