Kalah Muktamar NU 2021, Said Aqil Sebut Intervensi Jokowi

KH Said Aqil Siroj kalah saat Muktamar NU 2021 di Lampung. Menurut Said Aqil, kekalahannya saat itu tak lepas dari intervensi Jokowi yang tak menginginkannya menjadi Ketum PBNU.
Dalam podcast Akbar Faizal, mantan Ketum PBNU tersebut menyinggung Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi yang menurutnya tidak menginginkan dirinya terpilih kembali.
“Pak Jokowi tidak senang saya ingin terpilih lagi di NU. Maka di Lampung semua itu ya diatur sehingga saya harus kalah," ujarnya, dikutip Jumat (4/4/2025).
Ia kemudian membandingkan pengalamannya dengan sosok Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Said Aqil lalu menuturkan, tekanan saat Muktamar NU di Lampung mengingatkannya pada perlakuan yang diterima Gus Dur dalam Muktamar NU tahun 1994 di Cipasung, Tasikmalaya, era Presiden Soeharto.
“Gus Dur waktu Muktamar Cipasung tahun 1994 juga digitukan oleh Pak Harto. Jangan sampai Gus Dur jadi. Segala kekuatan dengan segala cara (dilakukan)," ujarnya menegaskan.
Ia juga menggambarkan bagaimana kala itu Gus Dur mengalami berbagai pembatasan. Saat pembukaan Muktamar, Gus Dur tidak dipersilakan naik ke panggung. Bahkan ketika acara selesai dan ingin bergabung di tempat istirahat untuk minum teh, Gus Dur juga dilarang.
Said Aqil juga berkisah, bagaimana media yang mendukung Gus Dur saat itu, seperti harian Kompas, dilarang masuk ke Tasikmalaya. Sementara media yang menjelekkan Gus Dur, seperti Pelita, justru diberi ruang.
“Walhasil, dengan segala kekuatan dan tekanan, tapi Gus Dur kuat tetap menang. Saya tidak sehebat Gus Dur,” ujarnya.
Meski mengalami kekalahan, Said Aqil mengaku menerimanya dengan lapang dada. Namun, ia mengingatkan bahwa tindakan mempermainkan NU bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
“Itu catatan orang yang mempermainkan Nahdlatul Ulama. Insya Allah ada balasannya,” pungkasnya. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved