Ini Pemilik Maskapai Baru Bernama Indonesia Airlines

Indonesia Airlines, maskapai baru yang mengudara di Indonesia hanya melayani penerbangan internasional ternyata milik seorang warga Indonesia asal Aceh.
Indonesia Airlanies berkantor pusat di Singapura. Namun ternyata Indonesia Airlines dimiliki pengusaha Indonesia yang berasal dari Aceh.
Pemilik Indonesia Airlines adalah pengusaha Aceh bernama Iskandar. Iskandar mendirikan PT Indonesia Airlines Group sebagai anak usaha dari Calypte Holding Pte Ltd.
"Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines (INA)," kata Iskandar dalam keterangan resminya, Jumat (7/3/2025).
Iskandar menjelaskan, visi Indonesia Airlanes adalah menjadi simbol global kemakmuran Indonesia serta ikon perayaan dan keramahtamahan budaya Indonesia.
"Misinya adalah mendefinisikan ulang perjalanan dengan layanan premium, di mana keselamatan tetap prioritas utama sembari berbagi kehangatan warga Indonesia kepada dunia," kata CEO Indonesia, Airlines Iskandar.
Iskandar menyinggung bahwa pelayanan kelas premium selama ini hanya dirasakan oleh penyewa jet pribadi. Kini, masyarakat umum juga bisa mencicipinya melalui penerbangan Indonesia Airlines.
"Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional," kata Iskandar.
Dalam tahap awal, Indonesia Airlines mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap. Yakni, terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).
Iskandar yang juga menjabat sebagai Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd itu berjanji menyiapkan tim terbaik dengan erekrut orang-orang yang berpengalaman di berbagai maskapai besar dunia.
Iskandar mengatakan, posisi direktur operasional akan diisi mantan bos Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan Airbus A380.
Sedangkan jabatan direktur komersial diisi sosok yang telah bekerja lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar, seperti Emirates sampai Asiana Airlines.
Kemudian departemen operasi penerbangan dipimpin seorang pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. Lalu, posisi direktur produk dan layanan bakal diisi sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.
"Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus. Di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang manajer awak kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang wakil manajer awak kabin dari Emirates," kata Iskandar.
Iskandar lahir pada 7 April 1983 di Bireuen, Aceh. Karier awal Iskandar di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, selepas musibah tsunami.
Iskandar diklaim sempat bergabung dengan PT PLN (Persero) pada 2006-2009, sebelum banting setir ke dunia perbankan dan asuransi.
Pada 2015, Iskandar memutuskan keluar dari dunia perbankan dan mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia. Sampai pada akhirnya terbentuk Calypte Holding Pte Ltd.
Calypte adalah perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian yang berkantor pusat di Singapura.
Salah satu proyek raksasa Iskandar Cs lainnya adalah pembangkit listrik tenaga surya 2.500 megawatt di Riau. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved