Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan, pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai peristiwa politik yang menarik.

Prabowo menemui Megawati di Jalan Teuku Umar, Senin (7/4/2025) malam.

Hal itu menarik, kata Adi Prayitno, karena selama ini relasi antara Prabowo dan Megawati lebih banyak digambarkan dalam konteks persaingan, terutama sejak Pilpres 2014. 

Namun, kata Adi, pertemuan itu justru menampilkan sisi lain, yakni adanya hubungan persahabatan yang cukup erat di antara keduanya.

"Pertemuan Megawati dan Prabowo menjadi penebal bahwa sebenarnya Prabowo memiliki hubungan dan persahabatan yang cukup baik dengan Megawati sekalipun keduanya sering bertanding menjadi rival," kata Adi Prayitno lewat kanal YouTubenya, Rabu (9/4/2025).

Meski begitu, Adi Prayitno mengatakan, ada hal yang membuat publik bertanya-tanya. Yakni mengapa pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup dan terkesan tersembunyi serta berlangsung singkat. 

Hal ini bisa jadi karena momentum Lebaran yang biasanya menjadi waktu untuk bersilaturahmi antarelite politik. 

Namun menurut Adi, ada kemungkinan lain. Yakni ada kelompok di sekitar Prabowo yang tidak ingin Prabowo dekat dengan Megawati.

"Karena kalau mau jujur sebenarnya masih ada pihak terutama di kalangan para pendukung Prabowo Subianto atau dari pihak-pihak yang selama ini dinilai punya kontribusi terhadap kemenangan Pak Prabowo sangat kelihatan sekali misalnya tidak menginginkan Prabowo bertemu bertatap muka dengan Ketum PDIP," ungkap Adi.

Adi mengatakan, pertemuan ini justru menegaskan relasi Prabowo dan Megawati bukan semata didasarkan pada dinamika kontestasi politik. Melainkan persahabatan dan saling hormat yang selama ini tersimpan di balik layar panasnya kompetisi politik nasional.

"Keduanya memang dalam banyak hal sudah terindikasi memiliki hubungan persahabatan yang melampaui persaingan dalam Pilpres," pungkas Analis Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu. []