Warganet Kuliti Ijazah Jokowi, Kuping dan Hidung Beda

Warganet Indonesia yang terkenal "ganas" menguliti dokumen ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang diduga dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beredar luas.
Berbagai kejanggalan terungkap dalam potret fotokopi ijazah dan skripsi yang beredar di media sosial.
Banyak yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi dari UGM itu.
Belakangan isu keaslian ijazah mantan Presiden Indonesia dua periode ini kembali mencuat ke permukaan.
Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara, turut menuliskan komentarnya di media sosial X terkait keriuhan ijazah Jokowi.
Harta mengaku dirinya tertarik dengan unggahan akun X, taufan_wae yang diunggah ulang.
"Bukti yg ada = Lihat Lingkaran & Garis Pink. Kuping & Hidung Beda. Tgl ijasah vs Pngshn Skripsi 5-11-'85 VS 14-11-'85 Pbbng Beda = Skripsi VS Pernyataannya + Media. Judul beda= Skripsi VS pernyataan pbbng Ttd Beda, Nama pbbng hrf Oe VS U," tulis @taufan_wae yang diunggah ulang Hara sebagai sumber.
"Nemu konten tentang ijazah palsu jokowi, yang ini sangat menarik. Tanggal pengesahan skripsi 14/11/1985, tapi tanggal ijazah 5/11/1985. Jadi, apakah ada manipulasi?" kata Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara dengan nada keheranan, dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (3/4/2025).
Dalam unggahannya Hara turut melampirkan tangkapan layar dua foto Jokowi. Foto pertama memperlihatkan foto lama Jokowi yang masih menggunakan kacamata. Sementara foto lain saat Jokowi berstatus sebagai Presiden Indonesia.
Kemudian oleh Hara, dua foto berbeda itudilingkari di bagian telinga yang dinilai berbeda bentuk.
"(kejanggalan) Kedua soal tanda tangan dan nama sesuai ejaannya," tulis Hara sembari menautkan kolase foto di dua dokumen berbeda.
Dalam dokumen skripsi Jokowi dan mahasiswa lain di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 yang beredar, ada perbedaan ejaan dosen pembimbing. Di dokumen skripsi Jokowi, tertulis dosen pembimbing Prof Dr Ir Achmad Soemitro. Sementara di dokumen lain ejaannya adalah Prof Dr Ir Achmad Sumitro.
Sebenarnya, jauh sebelum Hara, kejanggalan ini juga pernah diungkap mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.
Rismon menyebut, lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan huruf Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.
Namun baru-baru ini, UGM sudah bersuara terkait polemik ijazah Jokowi.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, membantah ijazah mantan orang nomor satu di Indonesia itu palsu.
"Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Dia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," kata Sigit dengan nada tegas.
Di sisi lain, Jokowi juga sudah buka suara soal tudingan ijazah palsu. Menurut Jokowi, tuduhan tersebut fitnah.
"Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan," kata Jokowi Kamis (27/3/2025) lalu. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved