Sejumlah menteri di kabinet pemerintahan Presiden Prabowo ternyata masih loyal kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Kondisi ini dianggap berbahaya karena berpotensi mendegradasi pemerintahan Presiden Prabowo.

Hal tersebut disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga. Menurut Jamiluddin, menteri yang loyal ke Jokowi tak layak dipertahankan.

“Menteri seperti itu tak layak dipertahankan,” kata Jamiluddin dikutip Sabtu (12/4/2025). 

Jamiluddin menilai bahwa menteri yang loyal ke Jokowi berpotensi melakukan pembangkangan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo itu sendiri. Maka menteri-menteri seperti itu layak di reshuffle.

“Tak menutup kemungkinan melakukan pengkhianatan di internal kabinet. Jadi, selayaknya di reshuffle. Dengan begitu tidak akan ada lagi kemungkinan duri dalam daging,” kata Jamiluddin. 

Jika Presiden Prabowo berani membersihkan menteri yang loyal pada Jokowi, maka hal itu setidaknya akan membuat pemerintahan Presiden Prabowo menjalankan visi misinya dengan baik. 

“Kalau hal itu dapat dilakukan, Prabowo sudah melakukan reshuffle sesuai kebutuhan. Kabinet Prabowo benar-benar disusun untuk mewujudkan visi dan misinya, termasuk janji-janji politiknya,” pungkasnya. []