Meta Siap Bangun Kabel Internet Bawah Laut

Meta, perusahaan teknologi raksasa di balik Facebook dan Instagram, dikabarkan tengah mempersiapkan proyek ambisius membangun kabel internet bawah laut global. Jika terealisasi, kabel bawah laut ini akan menjadi jaringan pertama yang sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh Meta.
Hingga kini, perusahaan tersebut telah memiliki lebih dari selusin jaringan bawah laut, tetapi belum memiliki kabel khusus yang sepenuhnya dikelola sendiri.
Melansir Endgadget pada Minggu (8/12/2024), proyek yang diperkirakan akan menelan biaya hingga $10 miliar atau sekitar Rp158,3 triliun ini awalnya terungkap melalui laporan pakar kabel bawah laut Sunil Tagare.
Pengumuman resmi terkait proyek ini diperkirakan akan dilakukan awal tahun depan. Namun, menurut sumber internal Meta, proyek tersebut masih dalam tahap awal perencanaan.
Sebagai perbandingan, Google memiliki beberapa jaringan kabel bawah laut, sementara Amazon dan Microsoft belum memiliki infrastruktur serupa. Berbeda dari pesaingnya, Meta disebut akan menjadi satu-satunya pengguna kabel internet bawah laut ini, yang akan meningkatkan kendali atas infrastrukturnya sendiri.
Proyek ambisius ini akan mencakup rute dari pantai timur Amerika Serikat menuju Afrika Selatan, lalu India, hingga pantai utara Australia sebelum akhirnya mencapai pantai barat. Diperkirakan, kabel ini akan memiliki panjang total sekitar 25.000 mil atau lebih.
Menurut Tagare, rute ini dipilih untuk menghindari area rawan yang kerap menjadi "titik kegagalan tunggal utama" seperti Laut Merah, Laut Cina Selatan, Mesir, Marseille, Selat Malaka, dan Singapura. Kabel ini juga dirancang agar terhindar dari berbagai zona konflik geopolitik yang dapat mengganggu konektivitas global.
Langkah ini dipandang sebagai upaya Meta untuk memperluas jaringan internet global dan memastikan layanan digitalnya tetap stabil di seluruh dunia. Hingga saat ini, sekitar 10% penggunaan internet tetap global dan 22% lalu lintas seluler dunia dipengaruhi oleh layanan Meta.
Proyek ini juga mencerminkan kebutuhan Meta untuk meningkatkan kinerja infrastruktur digital di pasar internasional. Saat ini, pendapatan Meta dari pasar internasional melampaui pendapatannya dari Amerika Utara.
Dalam jangka panjang, memiliki kabel internet bawah laut sendiri akan memberikan Meta kontrol lebih besar atas akses internet global dan mengurangi ketergantungannya pada penyedia layanan internet (ISP) dan operator seluler lokal.
Namun, membangun kabel internet bawah laut bukanlah tugas yang mudah. Proyek semacam ini membutuhkan keahlian dari kontraktor khusus yang jumlahnya terbatas. Sebagian besar kontraktor tersebut juga memiliki komitmen dengan pelanggan lain, sehingga bisa memperpanjang waktu penyelesaian proyek.
Selain itu, keamanan kabel bawah laut menjadi perhatian serius. Beberapa waktu lalu, dua kabel internet bawah laut di Laut Baltik dilaporkan putus. Dugaan sementara menunjukkan bahwa sebuah kapal pukat komersial asal China, yang mungkin beroperasi di bawah pengaruh intelijen Rusia, memotong kabel tersebut dengan menyeret jangkarnya di dasar laut.
Jika proyek kabel internet bawah laut global ini berhasil diwujudkan, Meta akan mengukuhkan dirinya sebagai pemain utama dalam infrastruktur digital dunia. Selain memperluas konektivitas internet, proyek ini juga akan menciptakan fondasi yang lebih stabil untuk layanan digital Meta di masa mendatang. Proyek ambisius ini menjadi bukti bahwa masa depan internet global semakin mengandalkan teknologi bawah laut yang tangguh dan canggih. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved