Ini Profil Eks PM Thailand Thaksin, Dewan Penasihat Danantara

Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, diumumkan sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Dana Anagata Nusantara (Danantara).
Penunjukkan Thaksin jadi sorotan, mengingat perjalanan politik Thaksin yang penuh dengan kontroversi, tuduhan korupsi, serta ketegangan dengan berbagai elemen kekuatan politik Thailand.
Thaksin, yang kini berusia 74 tahun, pernah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand dari 2001 hingga 2006.
Thaksin dikenal sebagai pemimpin dan pengusaha yang memperkenalkan kebijakan populis, seperti sistem perawatan kesehatan universal dan dana pembangunan pedesaan yang sangat populer di kalangan rakyat. Terutama di daerah terpencil yang sebelumnya diabaikan.
Namun, Thaksin juga dipenuhi kritik keras, baik dari kalangan konservatif maupun militer.
Thaksin dikenal sebagai sosok yang memiliki pengaruh besar di dunia politik Thailand. Pada Tahun 2006, pemerintahannya digulingkan melalui kudeta militer yang memicu polarisasi politik yang mendalam di negara itu.
Meskipun Thaksin mengklaim bahwa tuduhan terhadapnya bermotif politik, Thaksin tetap dihadapkan pada sejumlah kasus hukum, yang mengarah pada pelariannya ke luar negeri setelah digulingkan.
Setelah bertahun-tahun berada di pengasingan, kemudian tahun 2007, Thaksin membeli klub sepak bola Liga Premier Manchester City tapi menjualnya sekitar setahun kemudian.
Thaksin kembali ke Thailand pada Tahun 2023 dan langsung dijebloskan ke penjara untuk menjalani hukuman 8 tahun terkait kasus korupsi.
Kemudian, Thaksin dibebaskan setelah dinyatakan sehat dan hukumannya dikurangi menjadi 1 tahun.
Kembalinya Thaksin bertepatan dengan terpilihnya putri bungsunya, Paetongtarn Shinawatra, sebagai Perdana Menteri (PM) Thailand termuda pada Agustus 2024.
Pada Desember 2024, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, menunjuk Thaksin sebagai penasihat informal terkait kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025.
Di sisi lain, sebetulnya Thaksin belum sepenuhnya bebas dari masalah hukum. Saat ini Kantor Jaksa Agung Thailand masih menyelidiki sejumlah tuduhan terhadap Thaksin. Termasuk kasus pencemaran nama baik terhadap kerajaan, yang bisa berujung pada hukuman penjara hingga 15 tahun jika dia terbukti bersalah.
Majalah Forbes memperkirakan bahwa nilai kekayaan Thaksin melebihi angka 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp31 triliun.
Thaksin mendirikan perusahaan bernama Shin Corporation. Fokusnya adalah layanan operator telepon seluler (ponsel). Perusahaan itu meraksasa hingga menjadi yang terbesar di Thailand.
Melalui Shin Corporation, PM Thailand pada 2001-2006 itu pernah menjadi orang terkaya di negeri gajah putih tersebut.
Karena kaya dan berkuasanya Thaksin, Thailand pernah dipelesetkan sebagai Thaksinland.
Meski begitu, pada Januari 2006, Thaksin memutuskan untuk menjual saham mayoritas perusahaan itu. Nilainya 73 miliar bath atau setara dengan Rp32 triliun.
Saham itu dibeli Temasek Holdings, sebuah perusahaan investasi global berbasis di Singapura.
Pada Tahun 2007, Thaksin Shinawatra pernah menghebohkan dunia sepak bola. Betapa tidak, dia membeli saham klub sepak bola Inggris, Manchester City. Jumlah saham yang dibeli sebanyak 75% dan langsung jadi mayoritas dan jadi bos.
Untuk membeli saham Manchester City, Thaksin Shinawatra menggelontorkan duit senilai Rp1,5 triliun. Namun, pada 2008, Thaksin menjual seluruh saham tersebut kepada Sulaiman Al-Fahim dari Abu Dhabi. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved