Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia, Petronas akan melakukan PHK terhadap ribuan pekerjanya. 

CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz mengatakan perampingan organisasi ini perlu dilakukan untuk menjamin masa depan raksasa migas asal Malaysia tersebut.

Pemimpin Petronas tersebut mengatakan, kondisi perusahaan sebenarnya sedang baik-baik saja, namun jumlah pegawai administrasi dianggap terlalu banyak.

"Alasan untuk melakukan ini adalah untuk memastikan kelangsungan hidup Petronas dalam beberapa dekade mendatang. Jika kita tidak melakukannya sekarang, Petronas bisa hilang dalam 10 tahun,"  katanya kepada media lokal, dilansir dari OilPrice pada Kamis (13/2/2025).

Saat ini, perusahaan itu mempekerjakan sekitar 50 ribu orang di seluruh dunia, sekitar 15 ribu di antaranya merupakan pegawai administrasi.

Namun jumlah karyawan administrasi di Petronas lebih tinggi daripada rata-rata industri, dan ini menjadi ancaman bagi kelangsungan jangka panjang perusahaan. 

"Ini adalah waktu yang tepat untuk perampingan," katanya menegaskan.

Sektor minyak dan gas global semakin lama makin menantang. Untuk itu, Petronas tengah bersiap menghadapi masa-masa sulit. []