BMKG: Gempa Bogor adalah Gempa Tektonik Dangkal

Gempa dengan magnitudo 4,1 yang terjadi di Bogor pada Kamis malam (11/4/2025), ternyata juga dirasakan di wilayah sekitar kota Bogor, termasuk Cibinong dan Depok.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, dengan kedalaman sangat dangkal 5 kilometer akibat aktivitas sesar aktif.
“Gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (yang terlihat) pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, seperti dikutip dari akun resmi BMKG, Jumat (11/4/2025).
Daryono menambahkan, analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme geser (strike-slip) dan sangat mungkin dipicu oleh pergerakan Sesar Citarik, yang diketahui memiliki arah geser mengiri (sinistral).
Dampak gempa dirasakan dengan intensitas III-IV MMI di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok.
Sejumlah warga di Kota Bogor melaporkan rumah mereka mengalami kerusakan ringan akibat gempa tersebut. Selain getaran, warga juga melaporkan mendengar suara dentuman dan gemuruh saat gempa terjadi.
“Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Getaran frekuensi tinggi dekat permukaan bisa memunculkan suara seperti ledakan atau dentuman,” ujar Daryono menjelaskan.
Hingga pukul 06.00 pagi ini, BMKG juga mencatat telah terjadi empat kali gempa susulan pascagempa utama:
Pukul 23.12 WIB dengan 1,9 magnitudo
Pukul 23.14 WIB dengan 1,7 magnitudo
Pukul 01.04 WIB dengan 1,6 magnitudo
Pukul 01.38 WIB dengan 1,7 magnitudo. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved