Balas Trump, Masyarakat Disarankan Boikot Produk AS

Kebijakan tarif impor yang tinggi diberlakukan Amerika Serikat. Masyarakat disarankan untuk memboikot produk buatan AS untuk membalasnya.
Saran tersebut disampaikan oleh Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto. Jika masyarakat Indonesia, apalagi masyarakat dunia kompak meninggalkan produk buatan AS, maka akan menjadi pukulan telak buat Donald Trump
"Masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia harus kompak meninggalkan produk-produk Amerika. Jika seluruh dunia kompak menghentikan konsumsi barang-barang buatan AS, hal ini bisa menjadi pukulan besar bagi Trump," kata Sugianto, dikutip Kamis (9/4/2025).
Produk-produk buatan AS banyak diperdagangkan di pasar global, seperti elektronik, otomotif, tekstil, dan makanan, disarankan untuk bisa diganti produk dari negara-negara lain atau buatan lokal.
Jika kondisi tersebut terjadi, dapat dipastikan bahwa pelaku usaha di AS yang bergantung pada keuntungan dari ekspor produk mereka akan menghadapi kebangkrutan dengan cepat.
"Dampaknya akan sangat buruk bagi perekonomian AS, karena hal ini berpotensi memicu efek domino yang sulit diprediksi, dengan dampak negatif yang meluas," kata Sugiyanto menambahkan.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif dasar 10 persen untuk semua barang impor dari negara asing pada Rabu 2 April 2025 atau Kamis dini hari WIB.
Selain tarif dasar, Trump juga memberlakukan tarif yang lebih tinggi untuk negara-negara yang dianggap sebagai "pelanggar terburuk" dalam hal hambatan perdagangan, termasuk Indonesia.
Tarif yang lebih tinggi diberlakukan untuk beberapa negara, seperti China yang dikenakan tarif 35 persen, Uni Eropa 20 persen, Vietnam 46 persen, Taiwan 32 persen, dan Jepang 24 persen.
Negara lain yang terkena tarif lebih tinggi termasuk India dengan 26 persen, Swiss 21 persen, Malaysia 24 persen, Indonesia 32 persen, Kamboja 49 persen, dan Inggris 10 persen. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved