Airlangga: Hubungan Ekonomi RI-Vietnam Akan Ditingkatkan

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, menghadiri acara forum High-Level Business Dialogue di Jakarta, Senin (10/3/2025).
Acara tersebut merupakan kegiatan bertujuan memperkuat hubungan ekonomi dalam perayaan 70 Tahun Hubungan Diplomatik kedua negara.
Menko Perekomian, Airlangga, menegaskan pentingnya momentum untuk membawa kemitraan ekonomi kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi.
“Dengan total populasi hampir 400 juta jiwa Indonesia dan Vietnam memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi,” kata Airlangga dalam unggahan di Instagram pribadinya dikutip Selasa (11/3/2025).
Airlangga menyebutkan, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam terus meningkat pesat, mencapai 15 miliar dolar AS pada 2024.
Salah satu bentuk kerja sama yang menonjol adalah investasi pabrik kendaraan listrik (EV) VinFast di Jawa Barat, yang menandai langkah maju dalam industri otomotif ramah lingkungan di kawasan.
Menurut Airlangga, sejumlah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. Antara lain dengan memanfaatkan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dengan 0 persen tarif untuk 99,8 persen komoditas, mendorong pembayaran lintas batas dan perdagangan berbasis teknologi.
"Kemudian melakukan kolaborasi teknologi dengan mendukung UMKM dan inovasi digital, seperti ekspansi perusahaan teknologi Vietnam FPT di Indonesia," sebut Airlangga.
Selain itu, kata Airlangga, juga meningkatkan produksi high-value-added product seperti pengembangan industri EV (VinFast) dan vaksin hewan (VAKSINDO) untuk membangun basis produksi regional di Asia Tenggara.
"Indonesia dan Vietnam juga perlu upaya untuk mendiskusikan isu Non-Tariff Measures (NTM) dan memperkuat rantai pasok, terutama di sektor pertanian," kata Airlangga.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga dan To Lam menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) untuk pengembangan kapasitas di bidang teknik dan ekonomi digital.
Kerja sama mencakup ICT, semikonduktor, dan industri kendaraan listrik, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing kedua negara di sektor teknologi. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved