Pengamat Politik yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan, Video Monolog Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka soal bonus demografi melalui kanal YouTube pribadinya bukan sekadar konten edukatif.

Menurut Adi, video itu merupakan manuver politik yang penuh perhitungan. Hal ini terbaca jelas sebagai upaya membangun panggung politik jangka panjang. 

“Ini sebagai upaya dari Gibran menciptakan momentum politik supaya Gibran itu terus menjadi spotlight, terus menjadi pergunjingan bahwa Gibran adalah sosok yang sangat layak juga untuk diperhitungkan dalam konteks kompetisi Pemilu di 2029," kata Adi Prayitno lewat kanal YouTube miliknya, Senin (21/4/2025).

Adi mengatakan, bagi masyarakat umum yang tidak aktif di dunia politik, Pemilu 2029 mungkin terasa masih jauh. Namun bagi para elite dan politisi, waktu empat setengah tahun bukanlah masa yang panjang. 

Menurut Adi, Gibran tidak bisa hanya tampil sebagai pejabat seremonial semata jika ingin tetap relevan di pusaran kekuasaan. 

"Dia harus mulai bicara soal narasi besar bangsa dan memilih isu seperti bonus demografi. Isu itu merupakan langkah strategis untuk menampilkan dirinya sebagai sosok visioner dan siap bersaing," kata Adi.

Apalagi, kata Adi, nama-nama lain di lingkaran kekuasaan  seperti Zulkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, bahkan Bahlil Lahadalia, hampir tiap hari menciptakan spotlight pembicaraan soal dirinya sebagai calon pemimpin di masa yang akan datang.

Menurut Adi, langkah Gibran ini bisa dibaca sebagai bagian dari persiapan menuju Pilpres 2029. Bisa sebagai calon presiden atau kembali sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto jika kembali maju.

"Ini adalah momentum supaya Gibran tidak tenggelam, supaya nama Gibran terus mengudara dan selalu dikait-kaitkan dengan Pemilu," pungkas Adinya. []