Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah, mengungkapkan ada peran Sufmi Dasco Ahmad dan Budi Gunawan, di balik pertemuan ntara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Hari Raya Idulfitri.

Amir mengatakan, pertemuan itu menjadi momen penting dalam perjalanan kebangsaan Indonesia. 

Menurut Amir, pertemuan tersebut mencerminkan kesadaran bersama untuk membangun kekuatan nasional dalam menghadapi dinamika yang kian kompleks.

“Pertemuan itu menyampaikan pesan mendalam bahwa untuk membangun bangsa, kita harus menurunkan arogansi dan membuka ruang dialog,” kata Amir Hamzah, Jumat (11/4/2025).

Menurut Amir, dalam konteks geopolitik, negara-negara besar pun tengah menyatukan kekuatan internal mereka untuk menghadapi tantangan eksternal. Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan geopolitik luar biasa, harus melakukan hal serupa.

“Jangan sampai kita sibuk bertengkar di dalam ketika ancaman nyata datang dari luar,” kata Amir.

Amir mengungkapkan, di balik pertemuan yang menyita perhatian itu, ada sosok Sufmi Dasco Ahmad yang punya peran penting dalam mempertemukan Prabowo dan Megawati. Dasco menjadi "penyambung lidah" politik yang memfasilitasi pertemuan dua tokoh besar yang memiliki sejarah panjang dan kompleks.

“Bisa dibilang, Dasco adalah arsitek diplomasi politik di balik layar. Perannya tidak mencolok, tapi sangat strategis,” kata Amir.

Selain Dasco, dalam pertemuan tersebut, Megawati didampingi Budi Gunawan, sosok yang kini menjabat Menko Polhukam di pemerintahan Prabowo. 

Kehadiran Budi Gunawan sebagai sinyal bahwa komunikasi antara elite PDIP dan kubu Prabowo tidak pernah benar-benar terputus.

“Pak BG adalah tokoh intelijen yang memiliki jejaring luas dan kemampuan membaca peta politik secara presisi. Kehadirannya menunjukkan bahwa ada niat baik dan kalkulasi matang dalam proses rekonsiliasi ini,” pungkas Amir Hamzah. []