Penembakan brutal di lingkungan sekolah kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini, insiden terjadi di sekolah menengah umum Taft Union, California pada Kamis pagi (10/01) waktu setempat. Pelakunya adalah remaja berusia 16 tahun yang bersekolah di SMA tersebut.
Pelaku diketahui menenteng senjata jenis Shotgun dan membawa sekitar 20 amunisi di dalam kantongnya. Ia masuk ke dalam kelas dan langsung menembak teman sekelasnya. Dia kemudian berusaha menembak seorang siswa lainnya, namun meleset.
Aksi penembakan tersebut berhasil dicegah oleh 2 orang guru yang dengan berani mengajak ngobrol si pelaku. Hal ini, menurut sang guru, untuk mengalihkan perhatian pelaku.
“Mereka mengajaknya berbicara dan memintanya meletakkan shotgun tersebut. Namun pelaku memberitahu gurunya bahwa, 'Saya tidak ingin menembak kalian', dan kemudian dia menyebutkan nama orang yang ingin dia tembak," ujar Sheriff Kern County, Donny Youngblood.
Aksi kedua guru tersebut berhasil mengalihkan perhatian pelaku hingga akhirnya dia dibekuk polisi. Youngblood pun memuji keberanian kedua guru yang tidak disebutkan namanya tersebut. “Mereka bisa saja dengan mudah keluar dari kelas dan meninggalkan murid-muridnya, tapi mereka tidak melakukannya. Mereka tahu bahwa tidak aman untuk membiarkan pelaku dengan shotgun di dalam kelas, dan mereka mengambil risiko itu. Kami sangat bangga atas tindakan mereka," imbuh Youngblood.
Pelaku yang tidak disebutkan namanya kini berada dalam penahanan polisi setempat. Belum diketahui motif pelaku dalam penembakan ini. Tidak diketahui juga dari mana remaja ini bisa mendapatkan shotgun yang digunakanya menembak teman sekelasnya.
Polisi pun mencabut pernyataan sebelumnya bahwa korban luka dalam insiden penembakan ini ada 2 orang. Satu-satunya korban yang terkena luka tembak kini tengah dirawat di rumah sakit setempat dan dilaporkan dalam kondisi kritis.
Insiden penembakan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah pembantaian brutal yang menewaskan 26 orang, termasuk 20 anak-anak di SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut, AS. Kasus-kasus semacam ini memicu kembali perdebatan tentang pengendalian dan pembatasan kepemilikan senjata api di Amerika Serikat yang selama ini dilegalkan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved