Masyarakat disekitar Gunung Marapi Sumatera Barat diminta untuk tidak khawatir dengan letusan Marapi yang ketinggian asapnya dibawah 1000 meter. Marapi memang terbilang aktif dan kerap menyemburkan abu, tapi, semburan abu dengan ketinggian dibawah 1000 meter tidak berbahaya bagi masyarakat sekitar.
Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) DR Surono melalui pesan singkat yang diterima politikindonesia.com, Rabu sore (29/08). Ia mengatakan, semburan asap dengan ketinggian kurang dari 1000 meter memang merupakan karakter dari gunung tersebut. “Setiap hari, paling sedikit 4 kali Marapi mengeluarkan asap, dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari puncak,” terang dia.
Kata Surono, hingga saat ini Marapiu masih dalam status Waspada (Level II). Rabu pagi tadi sekitar pukul 08.000 WIB, gunung itu mengeluarkan asap putih tipis dengan ketinggian 300-400 meter dari puncak dengan tekanan lemah. Surono menegaskan tidak benar informasi yang menyebut bahwa tinggi hembusan asap dari Marapi pagi tadi mencapai 2891 meter. “Itu adalah ketinggian puncak Marapi dari permukaan laut.,” ujar dia.
Surono bilang, letusan-letusan lemah itu adalah karakter Gunung Marapi. Hembusan asap tersebut tidak membahayakan hidup dan kehidupan masyarakat serta tidak mengganggu lingkungan di sekitar Marapi. “Diimbau masyarakat di sekitar Marapi tetap tenang, melakukan kegiatan seperti biasa dan tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” ujar dia..
Lebih jauh Surono mengatakan, jika ada media yang memuat tentang letusan Marapi dengan ketinggian asap kurang dari 1000 meter dari puncak, agar diabaikan saja. “Tidak perlu dikhawatirkan. Jika ada isu-isu yang tidak jelas sumbernya, jangan panik, agar ditanyakan kepada pihak berwenang.”
Kata Surono, masyarakat bisa menanyakan aktifitas Marapi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat yang senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG dalam mitigasi bencana geologi. “Atau bisa juga ke pos pemantauan Gunung Marapi di Bukittinggi,” tandas Surono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved