Era teknologi digital mengharuskan semua pelaku bisnis bisa beradaptasi. Tak terkecuali pada perusahaan media, terutama media cetak agar bisa tetap bertahan menghadapi dinamika yang dihadirkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
"Persaingan media memang semakin hari semakin ketat, terutama dengan makin banyaknya muncul media digital. Namun media cetak akan masih tetap bisa bertahan hidup karena kepercayaan penggunanya. Alasan utama adalah karena masih ada kepercayaan iklan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara kepada politikindonesia.com usai menjadi pembicara pada Talkshow bertema "Teknologi Digital Membuat Media Lebih Hidup?", di Jakarta, Kamis (16/03).
Menurutnya, tren yang terjadi saat ini adalah sebuah media cetak harus dapat menghidupi dirinya sendiri dengan berjibaku melakukan sejumlah inovasi bisnis. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh pebisnis media cetak adalah bagaimana menjadikan teknologi digital menjadi cara baru dalam mengoperasikam bisnis untuk menjadi semakin berkembang.
"Karena itu butuh visi yang jelas untuk menjadikan tueknologi digital mampu memfiuat medLia cetak lebih berwarna. Pada saat dyang sama butuh tebaran optimisme bahwa adanya teknologi digital adalah keniscayaan dan menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan cerdik dan kreatif," ujarnya.
Dijelaskan, kemunculan disruptive menekan industri media cetak. Karena keleluasaan dalam menghasilkan konten dan distribusi massal yang instan. Namun, disinilah tantangannya. Karena industri media cetak harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan prilaku konsumen sambil tetap melakukam inovasi baru.
"Disisi lain, performa media cetak biasanya tidak hanya menyandarkan diri pada pendapatan dari sisi cetak semata, tapi juga dari model pemasaran multichanel termasuk pemasaran digital. Tantangan lainnya bagi industri media cetak adalah bagaimana media sosial menjadi penantang yang kuat, seperti facebook dan youtube," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Merza Fachys, ketika teknologi digital makin berkembang, maka tantangan media cetak juga semakin besar. Untuk itu, maka dibutuhkan sinergi dan konvengensi yang tepat ditengah gempuran teknologi digital.
"Bagaimanapun juga peran media sangat penting dalam tren teknologi yang sedang berkembang. Karena media hingga saat ini masih menjadi acuan utama masyarakat ditengah derasnya arus informasi. Yang jelas, media cetak dapat mengisi kebutuhan konsumen dan memberikan masyarakat tempat untuk berkomentar secara aktif. Sehingga peluang untuk berkomentar itu menjadikan media cetak semakin memiliki ikatan yang erat dengan pembacanya," tegasnya.
Ditambahkan, di sisi pengiklan juga dapat dilakukan penjualan bundling antara versi cetak dan digital. Sehingga mampu membuat penjualan terprogram untuk pasar tertentu. Pada tahap selanjutnya dapat juga digunakan skenario branded content atau penyelenggaraan event yang bekerjasama dengan pengiklan.
"Maka transpormasi bisnis tersebut tidak hanya melibatkan perusahaan media, tetapi juga orang, organisasi dan budaya perusahaan. Sehingga kebutuhan pada analis data dan mengintegrasikannya ke dalam organisasi akan menjadikan perusahaan mendapatkan keuntungan dan melakukan monetisasi," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved