Kemarau berkepanjangan menyebabkan, lahan sawah seluas 7.000 hektare di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kekeringan. Lahan itu tersebar di 28 kecamatan. Kebanyakan, merupakan sawah lahan tadah hujan yang tidak memiliki jaringan irigasi.
Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Yuntani, Jumat (08/09), mengatakan, pihaknya telah mengerahkan petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian tingkat kecamatan telah mengerahkan pasukan Brigade Alsintan (alat produksi pertanian) untuk menyelamatkan tanaman padi yang mengalami kekeringan.
Ia menyebut, saat ini, Brigade Alsintan Lebak mengerahkan sebanyak 20 pompa dan siap menyalurkan bantuan di daerah kekeringan. Mereka bisa melakukan penyedotan air permukaan bawah tanah maupun daerah aliran sungai.
"Kami optimistis dengan mengoptimalkan pasukan Brigade Alsintan sehingga bisa dilakukan penyedotan air sungai maupun air permukaan bawah tanah," katanya.
Yuntani menyebut, tanaman padi yang mengalami kekeringan tersebut berusia antara 20 sampai 35 hari setelah tanam sehingga masih bisa diselamatkan dengan pengoptimalan pompanisasi. Brigade Alsintan siap menyalurkan bantuan pompanisasi kepada kelompok-kelompok tani yang dilanda kekeringan.
Ia meminta kepada petani yang membutuhkan pompa air agar segera membuat proposal kepada petugas UPT Pertanian Kecamatan yang ditujukan Distabun Lebak. Penyaluran bantuan pompa guna membantu petani agar mereka bisa tanam sehingga menghasilkan produksi pangan. "Kami menjamin kemarau itu tidak berdampak terhadap produksi pangan karena bisa dilakukan pompanisasi itu," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved