Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah ujung tombak yang menjadi garda terdepan di bidang kesehatan anak dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Kader Posyandu berperan penting dalam menggerakkan orang tua untuk datang ke Posyandu sehingga tumbuh, aktif dan tanggap (TAT) balita mereka terpantau dengan baik.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat Vita Nova Gamawan Fauzi dalam acara puncak rangkaian kegiatan Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh Aktif Tanggap (TAT) di Jakarta, Kamis (18/10).
Istri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi ini menjelaskan, pihaknya sangat berterima kasih dengan Nestle Dancow Balita yang sudah mau bekerjasama mengadakan Gerakan Posyandu Penduli TAT terhadap kader PKK untuk menjadi kader Posyandu TAT.
Kegiatan ini merupakan upaya memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu melalui sosialisasi 3 tanda TAT (Tumbuh-Aktif-Tanggap) sebagai panduan mudah bagi para kader dan orang tua dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.
“Panduan ini dirumuskan oleh tim ahli yang mewakili kajian ilmu terkait, terdiri dari ahli gizi, ahli psikologi dan tim ahli PKK Pusat, yang kemudian dituangkan dalam modul-modul pelatihan sebagai panduan dalam pelatihan kader dan pelaksanaan harian posyandu," terang dia.
Vita mengatakan, pelatihan yang diikuti oleh para kader PKK yang di seluruh Indonesia ini bertujuan untuk merevitalisasi dan meningkatkan kualitas Posyandu Peduli TAT.
Sebagai gerakan nasional, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kinerja para kader Posyandu dengan meningkatkan pengetahuan terhadap aspek tumbuh-kembang anak. Sehingga dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Sebenarnya, kegiatan itu sekaligus mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat sesuai visi misi Tim Penggerak PKK Pusat. Dengan kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan info kesehatan anak, khususnya tumbuh kembang anak," ujar lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas, Sumatera Barat.
Kepada Elva Setyaningrum dari politikindonesia.com, ibu tiga anak ini menjelaskan harapannya kepada sejumlah kader Posyandu yang sudah melakukan pelatihan tersebut. Ia juga bercerita panjang lebar tentang kerja kader Posyandu dan PKK. Berikut petikan wawancaranya.
Apa harapan Anda terhadap kader Posyandu peserta pelatihan ini?
Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan mampu membuat rencana kegiatan pengembangan Posyandu Peduli TAT atau rencana aksi yang sesuai dengan situasi, kondisi serta kemampuan kader Posyandu dan petugas kesehatan.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kinerja para kader Posyandu dengan menambah pengetahuan terhadap aspek tumbuh-kembang anak, sehingga dapat memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Apakah TAT itu?
Tumbuh, Aktif dan Tanggap. Tumbuh adalah proses pertumbuhan anak secara fisik. Cek tumbuh melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran lingkar kepala anak.
Sedangkan aktif adalah keaktifan anak akan berkembang sesuai dengan umurnya. Para ibu bisa mengecek keaktifan anak melalui kemampuan gerak kasar, gerak halus, rasa ingin tahu yang besar dan keinginan melakukan sendiri.
Untuk tanggap adalah kemampuan anak merespon stimulasi yang diberikan atau hal-hal yang ada dilingkungannya. Orangtua bisa melakukan cek tanggap seorang anak melalui kemampuan bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain, bermain, mengekpresikan emosinya serta belajar untuk mandiri.
Dalam pelatihan ini, apa tugas Tim Penggerak PKK?
Dalam hal ini, Tim Penggerak PKK ikut melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pelatihan meningkatkan ekonomi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bentuk-bentuk keterampilan yang dilakukan biasanya hasil kerja sama dengan instansi terkait.
Kalau sudah ada pelatihan, tinggal kreativitas, inovasi yang bersangkutan. Yang penting ada kreativitas seseorang untuk bisa meningkatkan apa yang mereka peroleh. Mereka bisa berkreasi lebih baik lagi, menciptakan kegiatan yang bisa menopang ekonomi keluarga.
Untuk pembinaan dan pelatihan kader, PKK dapat dukungan dari mana?
Kami tidak memiliki anggaran untuk pembinaan dan pelatihan para kader Posyandu. Selama ini, pembiayaan yang terbesar adalah swadaya dari para anggota. Karena semangat mereka tak bisa dihitung dengan jumlah uang yang kami butuhkan untuk setiap kegiatan. Selain itu, kami juga mendapat bantuan dari pihak swasta yang berempati memberikan perhatian bagi kader yang memiliki tugas mulia demi perkembangan tunas-tunas bangsa masa depan itu.
Kami ini beda dengan para menteri yang setiap keluar daerah selalu ada tunjangan pembiayaan. Tapi kalau, PKK datang ke luar kota hanya disuguhi teh dan makanan kecil. Jadi semua kalangan boleh memberikan perhatian kepada Posyandu asal atas sukarela dan jangan sampai ada pihak-pihak yang merusak hanya karena memberi sponsor.
Sebenarnya apa tugas ibu di PKK?
Selama ini tugas ibu-ibu PKK biasanya tidak lepas dari arisan, kumpul-kumpul dan mengurus Posyandu. Tapi tidak hanya sebatas itu. PKK juga sebisa mungkin menjadi tangan kanan pemerintah dalam menggerakkan massa, khususnya kaum perempuan dari level terendah. Karena kaum perempuan Indonesia punya potensi yang dibanggakan. Bahkan, kaum perempuan dinilainya lebih tekun dan ulet.
Mengapa gerakan PKK ini menurut anda sangat penting?
Faktor keluarga sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan keluarga. Karena itu, saya sangat konsen terhadap upaya pemberdayaan keluarga melalui PKK ataupun organisasi perempuan lainnya. Saya berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bisa mengentaskan kemiskinan dari lingkungan keluarga mereka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved