Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah memulai rangkaian uji publik terhadap kurikulum Sekolah Dasar yang baru di sejumlah wilayah di Indonesia. Kurikulum tersebut yang menyederhanakan jumlah mata pelajaran dari 11 menjadi 7 ini akan diterapkan pada tahun 2013. Sayang, penerapan kurikulum baru tersebut belum mendapat kesepakatan dari DPR.
Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Reni Marlinawati mengatakan, perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013 ini, sangat tergesa-gesa tanpa melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Dikhawatirkan, kurikulum baru ini tak akan bertahan lama karena akan menemui masalah dalam implementasi nantinya.
“Perubahan kurikulum sekolah untuk 2013 yang dilakukan pemerintah terlalu terburu-buru. seharusnya untuk perubahan sebuah kurikulum, para tenaga pengajarnya harus disiapkan dengan terlebih dahulu," ujar Reni kepada politikindonesia.com di Gedung DPR, Jakarta, Senin (03/12).
Politisi perempuan dari Partai Persatuan Pembangunan ini berpendapat, tenaga pengajar atau guru merupakan salah satu elemen penting dalam implementasi kurikulum baru tersebut. Oleh karena itu, guru harus dipersiapkan dengan matang untuk memahami konsep kurikulum yang akan diterapkan pada anak didiknya.
“Paling tidak, para guru yang ada di Indonesia ini harus diberi pembinaan untuk implementasi kurikulum ini. Pembinaannya bisa dilakukan secara bertahap selama 3 tahun. Tujuannya, agar para guru bisa memahami kurikulum baru yang akan diterapkan di tempatnya mengajar," ujar reni.
Kepada Elva Setyaningrum, pemegang gelar doktor bidang Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2006 ini menjelaskan alasannya mengkritik kebijakan pemerintah tentang perubahan kurikulum SD tersebut. Lalu, apa seharusnya yang dilakukan pemerintah sebelum menerapkan kurikulum baru tersebut. Apa harapannya terhadap perubahan kurikulum tersebut. Berikut wawancaranya.
Mengapa Anda menilai perubahan kurikulum tersebut tergesa-gesa?
Setiap ada perubahan harus disosialisasikan terlebih dahulu. Merubah kurikulum sekolah itu bukan persoalan yang ringan. Salah satu prasyarat mutlak implementasi kurikulum adalah guru harus memahami secara benar, konsep kurikulum yang akan diimplementasikan agar mereka bisa memahami ilmu yang akan diterapkan tersebut. Jangan sampai nanti pada penerapannya para guru terlihat tak mengerti apa-apa di hadapan para siswanya.
Selain itu, biaya untuk perubahan kurikulum ini tidak sedikit, jadi kami tak ingin hasilnya menjadi sia-sia karena terburu-buru.
Memang berapa biaya yang diperlukan untuk merubah kurikulum?
Pergantian kurikulun pendidikan nasional itu tidaklah gratis. Tentunya, anggaran yang diperlukan untuk perubahan kurikulum ini tidaklah sedikit.
Karena itu, perubahan kurikulum tersebut harus mengasilkan konsep yang lebih sempurna, bukan produk prematur. Jadi, sayang sekali jika biaya sebesar itu tidak menghasilkan produk kurikulum sesuai tujuan.
Besarnya anggaran pergantian kurikulum pendidikan nasional pada 2013 rencananya sekitar Rp179 miliar. Anggaran itu meningkat dari tahun 2012 yang hanya dianggarkan sebesar Rp171 miliar. Jadi, total Rp350 miliar.
Dari anggaran sebesar itu, Mendikbud harus bisa memberikan laporan evaluasi perkembangan kurikulum pendidikan yang lalu kepada Panja Kurikulum Komisi X DPR. Penyerahan evaluasi itu seharusnya dilakukan sebelum menjelaskan kepada publik setiap hasil penelitian kurikulum, sekolah rintisan kurikulum, model kurikulum, dan bahan kebijakan yang dibiayai anggaran itu.
Menurut Anda, apa pentingnya melakukan laporan evaluasi?
Laporan tersebut sangat penting buat kami dan tu bisa dijadikan sebagai evaluasi juga. Karena KTSP masih diteliti kelayakannya untuk disempurnakan. Apabila evaluasi berbasis riset itu tidak dilakukan, maka dikhawatirkan menjadi produk prematur, seperti kurikulum sebelumnya. Anehnya, belum ada evaluasi kurikulum lama. Bahkan, kurikulum baru belum selesai di uji publik untuk disempurnakan, buku kurikurum baru sudah siap dicetak.
Saran Anda, apa yang harus dilakukan pemerintah sebelum mengaplikasikan kurikulum baru?
Seharusnya, sebelum diaplikasikan kepada anak didik, kurikulum baru tersebut diimplementasikan terlebih dahulu kepada para tenaga pengajar. Pada penerapan kurikulum ini, para guru benar-benar paham dengan kurikulum baru ini agar kualitas guru di Indonesia semakin baik.
Akan percuma saja jika kurikulum berubah, tetapi proses pembelajaran tidak berubah. Sebab, pelaksanaan perubahan kurikulum bukan cuma di atas kertas. Selain itu, pemerintah juga harus mencoba beberapa tahun dalam penerapan sebuah kurikulum baru. Jika kondisi pendidikan Indonesia tidak mengalami perubahan, maka evaluasi yang kontinyu perlu dijalankan agar kurikulum yang diterapkan pun efektif dan berhasil.
Apa poin penting dari kurikulum baru tersebut?
Kurikulum baru akan menekankan nilai-nilai moral dan agama sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan karakter murid. Saya percaya bahwa para pelajar Indonesia perlu memiliki lebih banyak waktu mempelajari agama atau Pancasila. Kita telah melihat penurunan moralitas mereka. Adapun tujuan utama pendidikan tersebut adalah untuk menanamkan nilai-nilai agama ke dalam kehidupan semua murid di Indonesia sehingga mereka bisa tumbuh menjadi orang dewasa dengan karakter berkualitas. Kita bisa mencapai hal ini dengan mendukung budaya ibadah di sekolah.
Selain itu, saya juga menyetujui proposal yang dibuat oleh Menteri Agama Suryadharma Ali yang ingin menambah jam bagi siswa untuk belajar agama di sekolah-sekolah. Menag sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Kemendikbud untuk mendorong siswa untuk menggunakan liburan mereka, terutama liburan semester, untuk mempelajari lebih banyak tentang agama mereka.
Apa harapan Anda dengan adanya perubahan kurikulum ini?
Saya berharap, perubahan kurikulum dapat mengarahkan perubahan pada semua proses pembelajaran. Tidak seperti perubahan kurikulum sebelumnya, sebagian sekolah mengikuti perubahan kurikulum, sebagian lainnya tidak. Anehnya, proses pembelajaran masih sama saja.
Selain dari tenaga pengajarnya, fasilitas penunjang pun harus terpenuhi semua. Agar terlihat perubahannya. Saya menyarankan, alangkah baiknya apabila kurikulum baru ini dibuat menyenangkan, menenangkan dan menantang para siswa dalam proses belajar. Sehingga, siswa pun senang dan bersemangat dalam belajar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved