Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan sejumlah langkah untuk melestarikan Gunung Padang. Sebagai leading sector dalam persoalan ini, Kemendikbud mendukung secara penuh Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang untuk menyelesaikan penelitian yang sempat terhenti akibat munculnya pro dan kontra.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, saat menyambangi situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Kamis (06/06).
Kedatangan Nuh ke Gunung Padang memang untuk pertama kalinya sejak menjabat menjadi Mendikbud. Ia sengaja datang untuk melihat kondisi dan situasi Gunung Padang yang sebenarnya, setelah melakukan pertemuan membahas Gunung Padang dengan lintas kementerian dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Akhirnya saya bisa berkunjung ke situs ini setelah selama ini hanya mendengar dan melihat presentasi yang dilakukan tim peneliti beberapa waktu lalu. Kedatangan saya ke sini tentunya untuk memastikan apa yang disajikan dalam presentasi sama atau tidak," ujar Nuh terkait temuan mahakarya purbakala yang tertimbun di situs tersebut.
Mendikbud bersemangat menaiki ratusan anak tangga menuju puncak Gunung Padang. Setidaknya sebanyak 8 kali, Ia berhenti di anak tangga hingga pada akhirnya sampai ke teras satu situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara tersebut. “Sambil melihat pemandangan sekitar sebaiknya semua harus tarik napas dulu," kata Nuh sambil tertawa.
Dikatakan Nuh, menindaklanjuti intruksi Presiden SBY, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk melestarikan Gunung Padang, sekaligus untuk menyelesaikan penelitian yang sempat terhenti lantaran munculnya pro dam kontra tentang eskavasi secara besar-besaran.
“Kami akan melakukan dan mempersiapkan beberapa tahapan, yakni melakukan penyelamatan situs, menyiapkan sumber daya manusia dan anggaran yang diperlukan untuk membantu serta mendukung secara penuh Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang," kata Nuh.
Nuh pun berharap, hasil dari penungkapan misteri Gunung Padang yang akan dikupas secara ilmiah nanti bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia. Menurutnya, 3 hal yang bermanfaat yang didapat situs tersebut setelah dilakukan penelitian lebih lanjut.
“Semua masyarakat Indonesia bisa tahu peradaban bangsanya, sebagai pembelajaran nanti untuk para pelajar, dan yang terpenting meningkatkan kesejahteraan. Sebab situs ini sangat menakjubkan dan sangat luar biasa," ujar Nuh.
Lebih lanjut, sambung Nuh, pihaknya pun akan melibatkan berbagai intansi. Badan Pertanahan Nasional, misalnya, untuk mengurus persoalan pembebasan tanah. Selain itu, lanjut Nuh, pihak Kementerian Pekerjaan Umum juga harus terlibat terkait dengan infrastruktur. Demikian juga pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia terkait dengan kepariwisataan.
“Semuanya harus ditata rapi agar situs tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Tapi selain memiliki potensi edukasi, di sekililingnya bisa dimanfaatkan sebagai daerah wisata. Banyak pihak yang perlu dilibatkan dalam hal ini. Yang terpenting, tujuan ini untuk Indonesia," tandas Mendikbud.
Bentuk Apresiasi
Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengatakan, kunjungan Mendikbud bersama Dirjen Kebudayaan ke Gunung Padang bukan hanya sebagai apresiasi atas penelitian Tim Terpadu Riset Mandiri, namun juga sebagai bentuk pengakuan terhadap dunia riset Indonesia.
“Kita berharap ada apresiasi serupa kepada riset-riset mandiri lain di berbagai bidang yang selama ini kurang mendapat perhatian. Tentunya ini juga tak lepas dari dukungan kuat elemen masyarakat baik di sosial media dan yang langsung di lapangan,” ujar Andi yang juga inisiator terbentuknya Tim Terpadu Riset Mandiri.
Dikatakan Andi, megara melalui Kemendikbud akan membantu riset ini bersama kementerian lainnya dari mulai dana kelanjutan riset maupun pembangunan sarana, infrastruktur di sekitar lokasi situs sesuai master plan maupun sarana penunjang lainnya. “Tentunya sangat bermanfaat bantuan yang diberikan negara. Namun tetap saja tim merasa perlu kehati-hatian dalam penggunaan uang negara,” ujar dia.
Andi mengatakan, dana riset dan dana pemugaran dan pembangunan infrastruktur harus dipisahkan. Untuk kebaikan bersama, Tim Terpadu Riset Mandiri akan meminta asistensi dari KPK, BPK, Kejaksaan dan kepolisian agar sejak awal dipastikan tak ada pelanggaran dalam penggunaan uang negara.
“Dukungan, kritik, dan kontrol dari semua pihak sangat diharapkan. Terima kasih atas apresiasi negara, selamat kepada dunia riset Indonesia, serta selamat datang sejarah Indonesia,” ucap Andi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved