Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) meminta Kongres AS untuk memberi izin menembak jatuh drone sipil. Permintaan ini dilatarbelakangi adanya insiden yang menyebabkan pesawat tempur generasi kelima, F-22 Raptor, hampir kecelakaan gara-gara drone sipil.
Panglima Komando Pertahanan Udara AS, Jenderal James Holmes, mengatakan, setidaknya ada dua insiden yang mengakibatkan hampir melayang nyawa anak buahnya, lantaran drone sipil terbang terbang di area terlarang (restricted area).
"Kami mengalami dua insiden dunia baru-baru ini. Itu semua gara-gara drone sipil yang terbang sembarangan," kata James Holmes dikutip Sputniknews, Minggu (16/07).
Pada awalnya, F-22 Raptor tengah terbang patroli rutin, namun tiba-tiba hampir bertabrakan dengan pesawat tak berawak komersial saat bersiap untuk mendarat.
Pada minggu yang sama, personel Angkatan Udara terkejut menyaksikan drone sipil melayang di atas pangkalan udara (lanud), lalu kemudian menghilang ke jalur penerbangan. "Oleh karena itu, saya butuh pihak berwenang untuk mengatasinya," kata Holmes dengan nada tegas.
Pesawat sipil dilarang keras terbang, baik di dekat atau di atas lanud di AS, lantaran dianggap ilegal. Seperti diketahui, di AS, seluruh warga bisa membeli pesawat tak berawak di toko maupun online.
© Copyright 2024, All Rights Reserved