Banyak kekuatan baru muncul dan mengubah pusat gravitasi dan bentuk dunia. Ada banyak label dan akronim yang berhubungan dengan negara-negara berkembang yang dikategorikan sebagai pasar pertumbuhan baru, seperti CIVETS, N-11, MIST, dan 3G. Indonesia termasuk dalam hampir semua kategori tersebut.
"Indonesia saat ini adalah salah satu kisah transformasi paling sukses di abad ke-21," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Indonesia Investment Day di Bursa Saham New York atau New York Stock Exchange (NYSE), Amerika Serikat, Senin (24/09) pagi waktu setempat.
CIVETS merupakan akronim dari Kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, Afrika Selatan, merujuk pada negara-negara berkembang emerging market. N-11 merujuk pada 11 negara dengan jumlah penduduk besar yang berpotensi memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan global dan menyaingi negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, Cina). Sedangkan MIST merupakan akronim dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan. Adapun 3 G adalah negara-negara penggerak pertumbuhan global (global growth generators).
Indonesia, Presiden SBY menjelaskan, terus berkembang dan menjadi kuat berkat demokratisasi. Indonesia belajar dari transisi yang sulit pada tahun 1998 hingga 2001. "Ini pengalaman traumatis membuat penting bagi kami untuk merangkul perubahan, menghindari masalah seperti di masa lalu, dan untuk berhasil," ujar SBY.
Pengalaman tersebut telah menciptakan etos nasional baru, yakni etos bertahan hidup, etos daya tahan, dan etos keberhasilan. Ketika 10 tahun kemudian dunia mengalami krisis global, Indonesia sudah siap menghadapi badai. Perbankan sehat, keuangan beres, dan fundamental ekonomi kuat. "Hal ini menjadi membuat Indonesia muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di abad 21," Presiden SBY menjelaskan.
Indonesia kini menjadi kekuatan ekonomi terbesar ASEAN, anggota G20, dan bahkan diramalkan akan menjadi Negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2040. Indonesia juga adalah anggota G20.
Menurut Financial Times, dalam dekade mendatang 60 juta orang berpenghasilan rendah Indonesia akan tumbuh menjadi kelas menengah. Euromonitor memprediksi bahwa pada tahun 2020, 58 persen penduduk Indonesia akan berpenghasilan 5 ribu-15 ribu dolar AS. Ini adalah persentase lebih tinggi dibanding Cina dan India.
© Copyright 2024, All Rights Reserved