Ratusan rumah di lima dusun di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan akibat longsor. Sebanyak 1.300 orang warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Bencana longsor terjadi pada Minggu (01/10) pukul 17.30 WIB. Bencana ini berdampak terhadap 800 KK (2.400 jiwa). “Tidak ada korban jiwa namun tercatat sebanyak 138 rumah rusak berat, 103 rumah rusak sedang, 139 rumah rusak ringan, dan 420 rumah terancam longsor,” terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis Rabu (04/10).
Warga mengungsi karena rumahnya rusak dan khawatir akan adanya longsor susulan. Pengungsi tersebar di beberapa titik seperti di balai desa, madrasah, tetangga terdekat, dan di rumah kerabatnya.
Dijelaskan, longsor juga menyebabkan tiga sekolah rusak sedang, 14 masjid rusak ringan, 18 musala rusak sedang, tiga saluran irigasi rusak berat, satu unit sarana air bersih milik Ponpes Riyadul Muthadin rusak berat, lima titik jalan tertimbun dan satu jalan putus.
“Kondisi struktur tanah yang labil dan dipicu oleh hujan deras telah menyebabkan gerakan tanah atau longsor yang cukup luas di daerah Cianjur. Apalagi kondisi tanah yang retak-retak selama musim kemarau kemudian diguyur hujan yang deras telah menyebabkan air mengisi retakan tanah tersebut sehingga menimbulkan longsor," ungkap Sutopo.
BPBD Kabupaten Cianjur bersama TNI, Polri, BPBD Provinsi Jawa Barat, Basarnas, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Bupati Cianjur telah menetapkan status tanggap darurat tanggal 1-7 Oktober 2017.
BPBD Cianjur telah memberikan bantuan logistik berupa beras, mi instan, ikan kalengan, kecap, saus, dan minyak goreng. BPBD Provinsi Jawa Barat pun telah memberikan bantuan logistik senilai Rp360 juta berupa sandang 175 paket, kidsware 180 paket, selimut 200 lembar, tikar 200 lembar, matras 200 lembar, familykids 200 lembar, dan mi instan 80 dus.
“Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan dalam penanganan darurat. BPBD Cianjur telah menghimbau kepada masyarakat untuk menutup retakan tanah dengan menggunakan tanah liat. BPBD juga menyiapkan pos pengungsian dan posko cadangan karena dikhawatirkan longsor susulan akan terus berlangsung," kata Sutopo.
Masyarakat diimbau untuk waspada dari ancaman banjir dan longsor. Saat ini masuk musim peralihan menuju musim penghujan. Diperkirakan musim penghujan akan turun awal November mendatang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved