Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Kedua melakukan pertemuan tertutup, membahas pelaksanaan pilkada serentak, kemungkinan koalisi dalam Pilpres 2019 mendatang.

Prabowo datang ke kediaman Ketua MPR itu di Jl Widya Chandra IV, Jakarta, Senin (25/06) pagi. Ia bersama Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, yang juga wakil ketua MPR. Sedangkan Zulkifli didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PAN Yandri Susanto dan Ketua DPP PAN Mulfachri Harahap.

Sebelum pertemuan itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menegaskan Zulkifli-Prabowo akan menjajaki peluang koalisi, termasuk formasi capres dan cawapres 2019.

“Ini kan silaturahmi biasa dan penjajakan koalisi, kan tinggal 1 bulan lagi. Saya kira membangun chemistry itu semakin hari akan semakin sangat intensif, siapa presidennya, siapa wakilnya, gimana format koalisinya," ujar Yandri.

Pertemuan tertutup tersebut berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Keduanya keluar ruangan sekitar pukul 11.00 WIB dan melakukan jumpa pers.

Zulkifli yang pada awalnya menyampaikan salam lebaran. Setelah itu, ia sempat menyapa Prabowo dengan sebutan, “Capres kita yang saya hormati.”

Zulkifli mengatakan, dalam pertemuan itu keduanya bertukar pikiran terkait pelaksanaan Pilkada yang tinggal beberapa hari lagi. Zulkifli menyebut, saat ini adalah masa tenang menjelang pemungutan suara Pilkda pada 27 Juni. Dia meminta penyelenggara pemilu memastikan pemilihan berlangsung adil dan demokratis.

Selain itu dia meminta Polri dan TNI bersikap netral selama penyelenggaraan pilkada 2018 maupun pemilu 2019.

"Polri dan TNI adalah lembaga negara, sehingga harus bersikap netral. TNI dan Polri, adalah Merah Putih sehingga harus membela negara dengan menjaga persatuan bangsa," katanya.

Prabowo menyatakan sepakat dengan Zulkifli. "Saya menginginkan agar proses pemilihan pemimpin di Indonesia, baik pemimpin daerah maupun pemimpin nasional, dapat berlangsung secara demokratis dan damai," ujar dia.