Ada beberapa hal menarik terkait ramainya pemberitaan mengenai Bunda Putri pasca kemarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pekan lalu. Akar persoalan menjadi bias dari kasus korupsi daging yang mellibatkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq menjadi soal politik.
Setidaknya demikian pendapat yang disampaikan Karyono Wibowo, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), berdasarkan analis media dalam beberapa pekan ini.
Karyono menyebut, hal ini terjadi karena kurang fokusnya penyidik, jaksa penuntut umum dan hingga hakim persidangan dalam menangani perkara suap impor daging ini. Akibatnya, persoalan justru cenderung melebar ke ranah politis.
Hal ini bermula dari jawaban Ridwan Hakim, Suswono hingga Luthfi Hasan IshaaqI, pada saat hakim mengkonfirmasi hasil rekaman pembicaraan yang dimiliki KPK terkait nama Sengman, Bunda Putri dan Presiden SBY. “Saya menduga ada upaya pengaburan kasus impor daging sapi ini ditarik ke ranah politis," tegas Karyono kepada pers, Jumat (18/10).
Terlepas dari benar atau tidak keterangan Luthfi soal kedekatan Bunda Putri dengan Presiden SBY dan orang-orang dekat Istana, hal ini dapat mengaburkan kasus impor daging sapi. Upaya ini bisa dilihat dari pergeseran isu yang melebar kemana-mana hingga ke masalah peran Bunda Putri dalam reshufle kabinet. Ini sudah keluar dari konteks persoalan. “Semestinya, masalah inilah yang harus dipertanyakan pihak Istana, siapa yang menggeser isu ini, bukan malah menanggapinya secara reaktif," ujar Karyono.
Sementara itu, aktor seperti Elda Devianni yang juga satu alumni dengan Hatta Rajasa di Institut Teknologi Bandung, justru tidak didalami. Begitu juga kasus Sengman, yang menurut berbagai sumber adalah orang dekat SBY.
Mengenai Bunda Putri, Karyono lebih mengamini beberapa pendapat, bahwa Bunda Putri tidak terkait kasus impor daging. Lebih dari itu, peran Bunda Putri ini lebih sebagai penghubung penguasa, bukan broker atau trader seperti Sengman. Terkait hal ini, Choel Malarangeng kemarin di KPK, membenarkan, bahwa Bunda Putri adalah Adviser Petronas.
Apalagi menurut Karyono, beredarnya foto-foto Bunda Putri berpose dengan kalangan elite, seperti dengan Tuti Iswara Adik Boediono, penyematan PIN kepada Gita Wirjawan, foto dengan Sutiyoso, Presiden Direktur Petronas, Agum gumelar dan lain lain, menunjukkan Bunda Putri memiliki koneksi yang luas baik domestik maupun luar negeri.
"Bunda putri ini, berdasar informasi yang saya dapatkan, cucu dari almarhun Ajengan Abdul Ghofur Mutawalli, ulama besar di wilayah Jawa Barat," ujar Karyono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved