Ada 3 pesan penting yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke-67. Polri diminta junjung tinggi kode etik Polri dalam setiap pelaksanaan tugas; berikan pelayanan publik yang makin responsf dan makin professional; dan maksimalkan upaya pencegahan terhadap aksi-aksi kekerasan dan konflik komunal.
Pesan itu disampaikan Presiden SBY dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke-67 di di di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (01/07). “Dengan respon yang cepat dan tepat, akan dapat dihilangkan tuduhan sejumlah kalangan bahwa Polri dan Negara melakukan pembiaran,” ujar Presiden.
Presiden juga meminta jajaran Polri untuk menindak tegas kelompok-kelompok yang memaksakan kehendaknya sendiri, dengan melanggar hak-hak konstitusional pihak lain. “Beranilah bersikap tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku, dan yakinkan setiap masalah yang timbul dapat dilokalisasi dan diatasi dengan cepat, agar tidak meluas dan menjadi permasalahan nasional,” ujar Presiden SBY.
Presiden juga meminta jajaran Polri meningkatkan kesiap-siagaan operasional untuk mengantisipasi perkembangan situasi yang bereskalasi secara cepat. “Saya tidak ingin aparat kepolisian terkesan terdadak, dan tidak siap, baik dalam menangani konflik komunal, aksi kriminal, maupun tindakan anarkis,” kata Presiden.
Untuk itu, Presiden mengingatkan jajaran Polri untuk terus meningkatkan kemampuan personil dengan dukungan sarana dan prasa-rana yang memadai dalam setiap pelaksanaan tugas. Presiden meminta Polti untuk melengkapi pelaksanaan tugas dengan prosedur tetap yang jelas, dan menjunjung tinggi kode etik kepolisian.
Presiden juga meminta Polri untuk meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan komunikasi antara Polri dengan penegak hukum lainnya. Para penegak hokum, kata Presiden SBY, harus saling bersinergi, dan bukan bersaing secara tidak sehat, apalagi saling memperebutkan kewenangan yang dimiliki.
Terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Presiden SBY menyampaikan, di samping mengemban tugas-tugas utama, Polri harus siap dan dapat menjalankan tugas untuk mengamankan dan memelihara keamanan dan ketertiban seluruh rangkaian kegiatan Pemilu 2014 mendatang.
“Saya harap Polri dapat ikut mencegah terjadinya pelanggaran hukum, dapat mengamankan kegiatan kampanye dan pemungutan suara, dan tetap netral,” ujar SBY.
Ditambahkannya, jajaran Polri harus memetik pelajaran dari Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 yang lalu, agar dalam Pemilu 2014 mendatang Polri betul-betul siap, mampu bertindak profesional dan proporsional, dan tetap bersikap netral.
Menurut Kepala Negara, Pemilu dan kompetisi politik adalah salah satu pilar dari demokrasi. karena itu SBY meminta kepada semua pihak untuk memperjuangkan dan capai kepentingan politik itu secara etis dan sesuai dengan aturan main, serta tidak dengan menghalalkan segala cara. “Marilah tetap kita pelihara kerukunan antar sesama warga bangsa, dan janganlah kita korbankan dan benturkan mereka satu sama lain dalam kompetisi politik mendatang,” pinta SBY.
Presiden juga mengajak segenap warga bangsa di seluruh Tanah Air, untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyaraka. "Kita harus memahami bahwa tugas dan tanggung jawab untuk membuat keseluruhan Pemilu 2014 mendatang aman, tertib dan damai, bukan hanya berada di pundak Polri, karena keamanan dan ketertiban sesungguhnya adalah kepentingan kita bersama,” kata Presiden SBY.
Dengan partisi-pasi seluruh lapisan masyarakat, Presiden meyakini bahwa kondisi kehidupan masyarakat dalam rangkaian Pemilu yang akan datang, insya Allah, akan benar-benar aman, tertib dan damai sebagaimana kita harapkan bersama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved