Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi melakukan kunjungan kerja ke Belanda, 7 – 10 Maret lalu. Dalam kunjungannya itu, KSAL menandatangi nota kesepahaman peningkatan kerja sama TNI AL dan Angkatan Laut Belanda. KSAL dan rombongan juga meninjau pembuatan Kapal Perang Rudal (PKR) yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belanda, Ibnu Wahyutomo, dalam rilisnya, Rabu (11/03), mengatakan, nota kesepahaman peningkatan kerja sama ditandatangani KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dan KSAL Belanda Letjen R Verkerk, di anjungan kapal perang Belanda, Karel Doorman, Selasa (10/03) waktu setempat.
Sejumlah petinggi TNI AL yakni Asrena KSAL Laksda TNI Agung Pramono, Aslog KSAL Laksda TNI Harry Pratomo, Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belanda, Kolonel Laut (T) Edy Sulistyadi dan beberapa petinggi Mabes TNI AL hadir diacara tersebut.
Dikatakan Ibnu, hubungan militer kedua negara cukup baik. Kerja sama dibangun di atas prinsip saling menghormati dan menguntungkan. “Ini sesuai kebijakan poros maritim yang dicanangkan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Disebutkan, dalam kunjungan kerja ke Belanda pada 7-10 Maret 2015 itu, selain menandatangani perjanjian kerjasama dengan AL Belanda, KSAL juga melakukan kunjungan kehormatan ke Mabes AL Belanda dan meninjau pembuatan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514, yang dipesan Kementerian Pertahanan. Pembuatan kedua kapal PKR bekerjasama dengan PT. PAL Indonesia sebagai mitra utama dalam rangka alih teknologi yang dilakukan melalui skema joint operation. Kerjasama ini direalisasikan melalui skema pembangunan 6 modul. Diantaranya, 4 modul dikerjakan di PT PAL Surabaya dan 2 modul dikerjakan di Belanda.
Proses integrasi modul dilaksanakan di PT PAL dilanjutkan tahapan uji fungsi baik di pelabuhan dan di laut, termasuk proses penyerahan kapal tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved